ANTARAJAWABARAT.com,7/2 - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Diskusi Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon menolak galian C di sejumlah lokasi seperti di Gunung Petot, Kecamatan Dukung Puntang, Cirebon, karena akan mengancam kelestarian alam.
Perbukitan di Gunung Petot, akan rusak akibat pengerukan pasir serta material lainnya, padahal daerah tersebut merupakan resapan air sementara itu dibawah terbentang lahan pertanian subur, kata Muhamad Yakub salah seorang mahasiswa dari Forum Diskusi Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon kepada wartawan di Cirebon, Selasa.
Dia mengatakan, seluruh mahasiswa menolak aktivitas galian C di sejumlah daerah Kabupaten Cirebon karena dampaknya akan merusak lingkungan.
Lahan galian C yang terus dikeruk materialnya seperti pasir dan batu alam, kata dia, dalam waktu dekat akan terjadi bencana karena daerah tersebut merupakan resapan air, padahal kawasan wisata butuh perawatan untuk menjaga kelestarian alam tersebut.
Kerugian dari kegiatan galian C di Gunung Petot cukup tinggi, dibandingkan keuntungan yang diperoleh pihak terkait, karena mahasiswa menilai perusakan lingkungan tersebut hanya dinikmati kelompok tertentu dengan mengabaikan bencana yang akan terjadi.
Sementara itu aksi unjuk rasa mahasiswa menolak galian C didepan kantor Bupati Cirebon nyaris bentrok akibat pejabat setempat tidak menemui mereka, sempat terjadi ketegangan saat mahasiswa membakar ban bekas, Polisi Pamong Praja menyiramnya dengan air sehingga padam.
Namun aksi bisa dilerai setelah mahasiswa bisa berdialog dengan pihak terkait di ruangan Asisten Perekonomian dan Pembangunan.Mereka sepakat dan langsung menuju ke tempat galian C di Gunung Petot.
Ruangan Asisten Perekonomian dan Pembangunan cukup sempit sehingga sejumlah wartawan dan mahasiswa lain menunggu di luar ruangan, sementara itu salah seorang pejabat terkait memberikan penjelasan dan mengajak semua pihak menyelesaikan dengan upaya damai.
Suwarjo masyarakat sekitar Gunung Petot kepada wartawan menuturkan, lokasi galian C di desanya merupakan sumber penghasilan warga setempat, jika terpaksa ditutup tidak ada pilihan lain untuk mencari usaha baru.***3***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
Perbukitan di Gunung Petot, akan rusak akibat pengerukan pasir serta material lainnya, padahal daerah tersebut merupakan resapan air sementara itu dibawah terbentang lahan pertanian subur, kata Muhamad Yakub salah seorang mahasiswa dari Forum Diskusi Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon kepada wartawan di Cirebon, Selasa.
Dia mengatakan, seluruh mahasiswa menolak aktivitas galian C di sejumlah daerah Kabupaten Cirebon karena dampaknya akan merusak lingkungan.
Lahan galian C yang terus dikeruk materialnya seperti pasir dan batu alam, kata dia, dalam waktu dekat akan terjadi bencana karena daerah tersebut merupakan resapan air, padahal kawasan wisata butuh perawatan untuk menjaga kelestarian alam tersebut.
Kerugian dari kegiatan galian C di Gunung Petot cukup tinggi, dibandingkan keuntungan yang diperoleh pihak terkait, karena mahasiswa menilai perusakan lingkungan tersebut hanya dinikmati kelompok tertentu dengan mengabaikan bencana yang akan terjadi.
Sementara itu aksi unjuk rasa mahasiswa menolak galian C didepan kantor Bupati Cirebon nyaris bentrok akibat pejabat setempat tidak menemui mereka, sempat terjadi ketegangan saat mahasiswa membakar ban bekas, Polisi Pamong Praja menyiramnya dengan air sehingga padam.
Namun aksi bisa dilerai setelah mahasiswa bisa berdialog dengan pihak terkait di ruangan Asisten Perekonomian dan Pembangunan.Mereka sepakat dan langsung menuju ke tempat galian C di Gunung Petot.
Ruangan Asisten Perekonomian dan Pembangunan cukup sempit sehingga sejumlah wartawan dan mahasiswa lain menunggu di luar ruangan, sementara itu salah seorang pejabat terkait memberikan penjelasan dan mengajak semua pihak menyelesaikan dengan upaya damai.
Suwarjo masyarakat sekitar Gunung Petot kepada wartawan menuturkan, lokasi galian C di desanya merupakan sumber penghasilan warga setempat, jika terpaksa ditutup tidak ada pilihan lain untuk mencari usaha baru.***3***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012