Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut, Jawa Barat menyampaikan stok kacang kedelai di pasaran masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk perajin usaha tahu tempe, meski begitu perlu diantisipasi agar pasokan tetap terjaga.
"Hasil laporan sementara stok kacang kedelai di pasar aman," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut Nia Gania Karyana di Garut, Senin.
Ia menuturkan sejumlah petugas sudah diterjunkan untuk memeriksa ketersediaan kacang kedelai di Pasar Induk Ciawitali sebagai pasar terbesar di Garut yang biasa memasok kebutuhan barang ke pasar tradisional lainnya.
Hasil peninjauan di lapangan, kata dia, ada salah satu penyuplai kacang kedelai di Pasar Ciawitali yang memiliki stok lama sebanyak 4 ton dan siap memasok kebutuhan pasar di Garut.
"Salah satu penjual di Pasar Ciawitali itu tersedia 4 ton kacang kedelai, katanya barang itu stok lama yang siap jual," kata Gania.
Ia menyampaikan pihaknya sudah memerintahkan ke seluruh UPTD Pasar di Garut untuk memeriksa langsung ketersediaan kacang kedelai di wilayahnya.
Ia berharap ketersediaan kacang kedelai di Garut tetap aman sampai akhirnya pasokan barang kembali lancar dan tidak sampai terjadi kelangkaan di Garut.
"Kalau barang yang sekarang habis tentunya akan sulit atau langka di pasaran, kami harap tidak terjadi kelangkaan di Garut," katanya.
Kasubag UPTD Pasar Guntur Garut Yusep Suryaman menyampaikan hasil inspeksi di lapangan ketersediaan kacang kedelai yang menjadi bahan baku tahu dan tempe masih tersedia cukup untuk beberapa hari ke depan dengan harga Rp11.200 per kilogram.
Menurut dia masih adanya stok kacang kedelai di pasaran itu maka kegiatan usaha tahu dan tempe di Garut masih bisa berproduksi selama beberapa hari ke depan.
"Berdasarkan pengecekan ke para pengrajin, mereka masih memproduksi karena bahan baku masih ada," katanya.
Harga jual tahu dan tempe di Pasar Guntur masih dengan harga normal tergantung ukuran dari mulai Rp500 sampai Rp1.000 per potong, begitu juga tempe masih Rp4.000 per potong.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Hasil laporan sementara stok kacang kedelai di pasar aman," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut Nia Gania Karyana di Garut, Senin.
Ia menuturkan sejumlah petugas sudah diterjunkan untuk memeriksa ketersediaan kacang kedelai di Pasar Induk Ciawitali sebagai pasar terbesar di Garut yang biasa memasok kebutuhan barang ke pasar tradisional lainnya.
Hasil peninjauan di lapangan, kata dia, ada salah satu penyuplai kacang kedelai di Pasar Ciawitali yang memiliki stok lama sebanyak 4 ton dan siap memasok kebutuhan pasar di Garut.
"Salah satu penjual di Pasar Ciawitali itu tersedia 4 ton kacang kedelai, katanya barang itu stok lama yang siap jual," kata Gania.
Ia menyampaikan pihaknya sudah memerintahkan ke seluruh UPTD Pasar di Garut untuk memeriksa langsung ketersediaan kacang kedelai di wilayahnya.
Ia berharap ketersediaan kacang kedelai di Garut tetap aman sampai akhirnya pasokan barang kembali lancar dan tidak sampai terjadi kelangkaan di Garut.
"Kalau barang yang sekarang habis tentunya akan sulit atau langka di pasaran, kami harap tidak terjadi kelangkaan di Garut," katanya.
Kasubag UPTD Pasar Guntur Garut Yusep Suryaman menyampaikan hasil inspeksi di lapangan ketersediaan kacang kedelai yang menjadi bahan baku tahu dan tempe masih tersedia cukup untuk beberapa hari ke depan dengan harga Rp11.200 per kilogram.
Menurut dia masih adanya stok kacang kedelai di pasaran itu maka kegiatan usaha tahu dan tempe di Garut masih bisa berproduksi selama beberapa hari ke depan.
"Berdasarkan pengecekan ke para pengrajin, mereka masih memproduksi karena bahan baku masih ada," katanya.
Harga jual tahu dan tempe di Pasar Guntur masih dengan harga normal tergantung ukuran dari mulai Rp500 sampai Rp1.000 per potong, begitu juga tempe masih Rp4.000 per potong.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022