Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat dalam sebulan terakhir melakukan penanganan 16 bencana alam yang terjadi di sejumlah kecamatan, termasuk penanganan longsor di jalan utama daerah itu.
Kordinator Kedaruratan BPBD Cianjur, Wendi Mulyadi di Cianjur, Rabu, mengatakan selama bulan Januari hingga awal Februari 2022, pihaknya mendata belasan bencana alam yang terjadi. Bencana alam didominasi longsor, banjir dan angin puting beliung dan sebagian besar melanda wilayah bagian selatan Cianjur.
"Untuk penanganan, kami berkoordinasi dengan aparat kecamatan, desa dan TNI/Polri serta warga sekitar, sehingga proses evakuasi hingga menyingkirkan material longsor, tidak sampai memakan waktu lama," katanya.
Baca juga: Dua peristiwa tembok roboh telan korban 3 jiwa dalam satu bulan terakhir
Ia menjelaskan, dari belasan kejadian, hanya 86 kepala keluarga yang mengungsi sementara, terutama warga di tiga kecamatan yang rumahnya terendam banjir seperti Kadupandak, Cidaun dan Sindangbarang, tidak ada korban jiwa dalam belasan bencana alam yang terjadi.
Sedangkan terkait penanganan bencana alam longsor di Kecamatan Pagelaran yang terjadi beberapa kali dalam satu pekan, tutur dia, saat ini masih diupayakan untuk segera dibangun tembok penahan tanah dari dinas terkait di Pemprov Jabar, agar saat longsor terjadi tidak menutup jalan.
Baca juga: Belasan rumah di Cianjur terendam banjir dan puluhan warga mengungsi
"Untuk jalur selatan tepatnya di Kecamatan Pagelaran-Sukanagara yang rawan terjadi longsor susulan, saat ini, akan dipasang tembok penahan tanah. Kami masih menyiagakan relawan untuk memantau dan segera mengambil tindakan saat melihat tanda alam akan terjadinya bencana," katanya.
Pihaknya tetap mengimbau warga di seluruh wilayah di Cianjur, untuk tetap siaga dan waspada bencana karena curah hujan masih tinggi dengan intensitas tinggi, sehingga rawan terjadi bencana alam seperti longsor, banjir dan angin puting beliung.
Baca juga: Jalur utama Puncak-Cianjur terputus akibat pohon tumbang
Baca juga: Bupati Cianjur minta pengawasan jalur selatan ditingkatkan, ini tujuannya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Kordinator Kedaruratan BPBD Cianjur, Wendi Mulyadi di Cianjur, Rabu, mengatakan selama bulan Januari hingga awal Februari 2022, pihaknya mendata belasan bencana alam yang terjadi. Bencana alam didominasi longsor, banjir dan angin puting beliung dan sebagian besar melanda wilayah bagian selatan Cianjur.
"Untuk penanganan, kami berkoordinasi dengan aparat kecamatan, desa dan TNI/Polri serta warga sekitar, sehingga proses evakuasi hingga menyingkirkan material longsor, tidak sampai memakan waktu lama," katanya.
Baca juga: Dua peristiwa tembok roboh telan korban 3 jiwa dalam satu bulan terakhir
Ia menjelaskan, dari belasan kejadian, hanya 86 kepala keluarga yang mengungsi sementara, terutama warga di tiga kecamatan yang rumahnya terendam banjir seperti Kadupandak, Cidaun dan Sindangbarang, tidak ada korban jiwa dalam belasan bencana alam yang terjadi.
Sedangkan terkait penanganan bencana alam longsor di Kecamatan Pagelaran yang terjadi beberapa kali dalam satu pekan, tutur dia, saat ini masih diupayakan untuk segera dibangun tembok penahan tanah dari dinas terkait di Pemprov Jabar, agar saat longsor terjadi tidak menutup jalan.
Baca juga: Belasan rumah di Cianjur terendam banjir dan puluhan warga mengungsi
"Untuk jalur selatan tepatnya di Kecamatan Pagelaran-Sukanagara yang rawan terjadi longsor susulan, saat ini, akan dipasang tembok penahan tanah. Kami masih menyiagakan relawan untuk memantau dan segera mengambil tindakan saat melihat tanda alam akan terjadinya bencana," katanya.
Pihaknya tetap mengimbau warga di seluruh wilayah di Cianjur, untuk tetap siaga dan waspada bencana karena curah hujan masih tinggi dengan intensitas tinggi, sehingga rawan terjadi bencana alam seperti longsor, banjir dan angin puting beliung.
Baca juga: Jalur utama Puncak-Cianjur terputus akibat pohon tumbang
Baca juga: Bupati Cianjur minta pengawasan jalur selatan ditingkatkan, ini tujuannya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022