Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji menuturkan Jawa Barat menargetkan 4.000 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tergabung dalam Program UMKM Juara selama tahun 2022.

"Target hingga 2022 ada 4.000 pelaku UMKM Juara. Realisasi hingga 2021 sebanyak 3.500 UMKM. Tahun 2022 ada 500 peserta UMKM Juara," kata Kusmana Hartadji di Bandung, Senin.

Baca juga: Dekranasda waspadai dampak kenaikan COVID-19 terhadap UMKM Jabar

Kusmana mengatakan Program UMKM Juara tahun 2022 lebih fokus pada penguatan akses pembiayaan, akses pasar dan aspek legal.

Program UMKM Juara ini menargetkan pembentukan wirausaha Jabar yang memiliki komitmen untuk menjadi juara di bidang bisnis.

Program ini dilaksanakan untuk empat bulan pelaksanaan yakni Juni hingga September 2022 dengan bentuk kegiatan pendampingan, pelatihan, perizinan, penyediaan infrastruktur, fasilitasi pembiayaan, promosi, kemitraan dan standarisasi.
Adapun manfaat yang didapat oleh UMKM adalah penguatan diri dan manajemen usaha UMKM untuk bisa naik kelas dari skala kecil ke menengah, memanfaatkan teknologi dalam berbisnis untuk mencapai pasar.

Dia mengatakan rangkaian kegiatan UMKM Juara 2022 diantaranya evaluasi pendamping dan koordinator kabupaten/ kota, koordinasi dengan Dinas kabupaten/ kota dan Bank BJB, Kick Off Program UMKM Juara, pendampingan UMKM, temu bisnis di 27 kabupaten kota, Business to business off taker nasabah Bank BJB dengan UMKM Juara, gelar produk dan temu bisnis dan fasilitasi pameran LN.

Baca juga: Pemprov Jabar terus dorong produk UKM tembus pasar luar negeri

Menurut dia peran pendamping dalam kegiatan UMKM Juara jadi perhatian utama, Tugas pendamping UMKM diantaranya, bertanggung jawab kepada Dinas KUK Jabar melalui pendamping kabupaten kota dan provinsi.

Kemudian membuat dan memberikan laporan bulanan kepada Dinas KUK Jabar. Menjalankan program pendampingan dan mengikuti rapat rutin dengan pendamping UMKM seputar program di kabupaten kota masing-masing.

"Dan yang terpenting, membantu UMKM mengikuti program, webinar setiap minggu dan pertemuan bersama. melakukan pertemuan minimal dua kali dalam satu bulan dan identifikasi masalah peserta UMKM Juara," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, peran pendamping juga untuk meningkatkan daya saing dan mendorong UMKM naik kelas pada tahun 2022 akan memfasilitasi hak merek bagi 200 pelaku UMKM.

Selama tahun 2021 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat telah memfasilitasi hak merek bagi 300 UMKM.

Baca juga: UMKM pemindangan Karawang dapat bantuan Gudang Beku Portabel

"Jumlahnya menurun dibanding 2021. Namun kita akan merekomendasikan pelaku UMKM untuk mendapatkan Hak Merek. Adanya surat rekomendasi kita para pelaku UMKM akan mendapatkan keringanan biaya Hak merek. Jadi semakin banyak pelaku UMKM yang mendapatkan hak merek,” ujar Tutus, sapaan akrab Kusmana.

Lebih lanjut ia mengatakan pada tahun 2022 pihaknya akan memfasilitasi sertifikat halal bagi 10 pelaku UMKM siap ekspor, berdasarkan usulan dinas koperasi UKM kabupaten/kota yang selanjutnya akan dikurasi oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat.

Pada tahun 2021, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat telah memfasilitasi 10 sertifikat halal bagi UMKM siap ekspor yakni, Bintoha farm, Cuanki Dhengeyoh (Kabupaten Bandung), Naza (Kabupaten Ciamis), Tirta Dewi (Kabupaten Kuningan), Nira (Kab Subang), Nalya Food, Ceopota (Kota Bandung), Rizki Snack 78, Sari Wangi, Tea Stories (Kota Sukabumi).

"Kita juga akan mengembangkan aplikasi Kabayan (Konsultasi Online Akses Pembiayaan). Keberadaan aplikasi membantu UMKM untuk mengambil keputusan dan memanfaatkan pembiayaan yang tepat bagi UMKM. Aplikasi ini sebagai database dan media komunikasi antara Dinas, UMKM dan stakeholder,” katanya.




 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022