ANTARAJAWABARAT.com,3/1 - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menilai bertambahnya jumlah warga miskin di Jawa Barat dalam waktu enam bulan yang naik menjadi 2.180 orang, salah satunya disebabkan oleh banyak urban (pendatang) yang masuk ke Provinsi Jabar.

"Jadi saya cek juga, ternyata juga banyak imigran atau pendatang yang mengadu nasib ke Jawa Barat. Artinya kita juga tidak tahu, bahwa dulunya dia keluarga miskin dari mana tiba-tiba mengadu nasib di sini," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, di Bandung, Selasa.

Menurutnya, database untuk mengukur tingkat kemiskinan ditentukan oleh beberapa hal seperti asupan kalori dan minimnya sarana prasarana atau infrastruktur yang ada.

"Namun ada beberapa, jadi kalau di ukur di Indonesia posisi kurang lebihnya seperti itu karena harus mengikuti konsep MDG'S," kata Dede Yusuf.

Dikatakannya, meskipun GDP (Gross Domestic Product) mengalami kenaikan dan investasi bertambah namun hal tersebut hanya berpusat di perkotaan saja tidak sampai menyentuh pedesaan.

"Jadi kalau di desa-desa itu belum bisa menyentuh karena infrastruktur belum baik. Contohnya jalan provinsi, hampir 97 persen kondisinya sudah baik namun lain halnya dengan jalan kabupaten," katanya.

Pihaknya membenarkan bahwa selama ini kantong-kantong kemiskinan itu ada di pedesaan.

"Nah, kewenangan kita tidak sampai ke sana untuk membangun infrastruktur di pedesaan," ujarnya.

Oleh karena itu, untuk menekan jumlah warga miskin di Jawa Barat pihaknya lebih memilih untuk memfokuskan bagaimana meningkatkan infrastruktur perekonomian yang ada di kabupaten dan pedesaan.

"Kalau diperbaiki infrastruktur di kabupaten-kabupaten atau desa-desa maka tentunya anggaran tidak mencukupi," kata Dede Yusuf.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jawa Barat, dalam waktu enam bulan jumlah penduduk miskin di Jawa Barat (Jabar) naik 2.180 orang.

Pada September 2011 jumlah penduduk miskin Jabar mencapai 4.650.810 orang, atau naik 0,05 persen dibandingkan hasil pendataan Maret 2011 sebanyak 4.648.630 orang.

Kepala BPS Jabar Lukman Ismail mengatakan, dibandingkan dengan perkembangan jumlah penduduk Jabar, persentase kemiskinan di Jabar justru turun.

Pada Maret 2011 penduduk miskin Jabar mencapai 10,65 persen jumlah penduduk, sedangkan pada September turun menjadi 10,57 persen.

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012