Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mencatat selama dua pekan terakhir tercatat 43 orang terpapar COVID-19, namun belum ada yang dinyatakan terpapar varian Omicron, termasuk enam orang pejabat yang saat ini menjalani isolasi di Vila Bumi Ciherang.
Sekretaris Dinkes Cianjur dr Yusman Faisal di Cianjur, Rabu mengatakan 43 orang yang dinyatakan positif, 32 orang terpapar di luar kota, sedangkan 11 orang lainnya di Cianjur karena data yang diambil berdasarkan KTP bukan tempat terpaparnya yang bersangkutan.
Baca juga: 4 pejabat Cianjur positif COVID-19
"Banyak warga Cianjur yang tinggal di luar kota, datanya masuk ke Cianjur. Di Cianjur terdata 11 orang terpapar, saat ini menjalani isolasi di vila khusus dan rumahnya masing-masing atau isolasi mandiri, sedangkan sisanya menjalani isolasi di luar kota," katanya.
Pihaknya mencatat dari 11 orang tersebut, enam orang menjalani isolasi di vila Bumi Ciherang, sedangkan lima orang lainnya menjadi isolasi mandiri, dugaan sementara, mereka terpapar varian omicron, meski secara klinis belum dapat dipastikan karena masih menunggu hasil dari Labkesda Jabar.
"Dugaan Omicron ada, karena melihat penyebarannya 5 kali lebih cepat dari varian Delta, tapi pastinya kami masih menunggu hasil laboratorium dari sampel darah yang sudah dikirim," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya mengencarkan pencegahan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus di Cianjur, termasuk menghilangkan apel pagi bagi pegawai pemda, menghentikan kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan dan menerapkan WFH 50 persen untuk pelayanan non esensial.
"Untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka, juga sama diberlakukan sistem masuk hanya 50 persen, pemeriksaan ketat bagi pengunjung ke tempat wisata dan pusat keramaian. Serta sejumlah pembatasan lainnya untuk warga, termasuk tidak melakukan perjalanan ke luar kota," katanya.
Baca juga: Hasil audit Komnas KIPI, siswa Cianjur meninggal karena infeksi otak
Baca juga: Dinas Kesehatan Cianjur catat 3 kasus KIPI berat selama pelaksanaan vaksinasi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Sekretaris Dinkes Cianjur dr Yusman Faisal di Cianjur, Rabu mengatakan 43 orang yang dinyatakan positif, 32 orang terpapar di luar kota, sedangkan 11 orang lainnya di Cianjur karena data yang diambil berdasarkan KTP bukan tempat terpaparnya yang bersangkutan.
Baca juga: 4 pejabat Cianjur positif COVID-19
"Banyak warga Cianjur yang tinggal di luar kota, datanya masuk ke Cianjur. Di Cianjur terdata 11 orang terpapar, saat ini menjalani isolasi di vila khusus dan rumahnya masing-masing atau isolasi mandiri, sedangkan sisanya menjalani isolasi di luar kota," katanya.
Pihaknya mencatat dari 11 orang tersebut, enam orang menjalani isolasi di vila Bumi Ciherang, sedangkan lima orang lainnya menjadi isolasi mandiri, dugaan sementara, mereka terpapar varian omicron, meski secara klinis belum dapat dipastikan karena masih menunggu hasil dari Labkesda Jabar.
"Dugaan Omicron ada, karena melihat penyebarannya 5 kali lebih cepat dari varian Delta, tapi pastinya kami masih menunggu hasil laboratorium dari sampel darah yang sudah dikirim," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya mengencarkan pencegahan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus di Cianjur, termasuk menghilangkan apel pagi bagi pegawai pemda, menghentikan kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan dan menerapkan WFH 50 persen untuk pelayanan non esensial.
"Untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka, juga sama diberlakukan sistem masuk hanya 50 persen, pemeriksaan ketat bagi pengunjung ke tempat wisata dan pusat keramaian. Serta sejumlah pembatasan lainnya untuk warga, termasuk tidak melakukan perjalanan ke luar kota," katanya.
Baca juga: Hasil audit Komnas KIPI, siswa Cianjur meninggal karena infeksi otak
Baca juga: Dinas Kesehatan Cianjur catat 3 kasus KIPI berat selama pelaksanaan vaksinasi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022