Satu keluarga di Kampung Cimapag, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terpaksa mengungsi ke sanak keluarganya dikarenakan rumahnya roboh akibat terdampak getaran dari gempa bumi bermagnitudo (M) 3,5 yang berpusat di 22 kilometer tenggara Kabupaten Sukabumi pada Jumat.
"Tidak ada korban jiwa pada peristiwa robohnya satu unit rumah yang berada di RT 004/005, Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas akibat terdampak getaran gempa bumi," kata Manager Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Nanang Sudrajat.
Baca juga: Sukabumi dan sekitarnya diguncang gempa bumi magnitudo 5,4
Menurut Nanang, robohnya rumah permanen dengan panjang 7 meter dan lebar 4,5 meter milik Mahrodin (52) merupakan rentetan dari tiga kejadian gempa bumi yang mengguncang wilayah Sukabumi dan sekitar.
Rumah tersebut mulai rusak setelah diguncang gempa M6,6 yang berpusat di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandegelang, Banten pada Jumat, (14/1) sekitar pukul 16.05 WIB. Namun dampak getaran gempa hanya mengakibatkan kerusakan ringan dan masih bisa dihuni.
Tapi, kerusakannya bertambah parah setelah diguncang gempa bermagnitudo 5,4 pada Senin, (17/1) sekitar pukul 07.25 WIB yang berpusat di Kabupaten Bayah, Banten. Sebagian ruangan rumah itu pun ada yang roboh dan sebagian penghuninya sudah ada yang mengungsi karena kondisi rumah sudah tidak layak.
Puncaknya pada Jumat, (21/1), rumah itu akhirnya roboh usai diguncang gempa M3,5 sekitar pukul 08.25 WIB. Meskipun getaran yang dirasakan sangat kecil bahkan banyak warga yang tidak merasakan, tetapi karena kondisi rumah yang sudah rapuh akhirnya rata dengan tanah.
Beruntung saat kejadian penghuni rumah tidak berada di dalam rumah dan hanya bisa menyaksikan ruimah kesayangannya roboh. Hingga saat warga sekitar bersama unsur Muspika Ciemas bergotong royong untuk membersihkan sisa puing yang masih berserakan.
Baca juga: PMI Sukabumi siagakan personel untuk penanganan dampak gempa Banten
Baca juga: Gempa Banten M 6,7 dirasakan hingga Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Tidak ada korban jiwa pada peristiwa robohnya satu unit rumah yang berada di RT 004/005, Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas akibat terdampak getaran gempa bumi," kata Manager Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Nanang Sudrajat.
Baca juga: Sukabumi dan sekitarnya diguncang gempa bumi magnitudo 5,4
Menurut Nanang, robohnya rumah permanen dengan panjang 7 meter dan lebar 4,5 meter milik Mahrodin (52) merupakan rentetan dari tiga kejadian gempa bumi yang mengguncang wilayah Sukabumi dan sekitar.
Rumah tersebut mulai rusak setelah diguncang gempa M6,6 yang berpusat di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandegelang, Banten pada Jumat, (14/1) sekitar pukul 16.05 WIB. Namun dampak getaran gempa hanya mengakibatkan kerusakan ringan dan masih bisa dihuni.
Tapi, kerusakannya bertambah parah setelah diguncang gempa bermagnitudo 5,4 pada Senin, (17/1) sekitar pukul 07.25 WIB yang berpusat di Kabupaten Bayah, Banten. Sebagian ruangan rumah itu pun ada yang roboh dan sebagian penghuninya sudah ada yang mengungsi karena kondisi rumah sudah tidak layak.
Puncaknya pada Jumat, (21/1), rumah itu akhirnya roboh usai diguncang gempa M3,5 sekitar pukul 08.25 WIB. Meskipun getaran yang dirasakan sangat kecil bahkan banyak warga yang tidak merasakan, tetapi karena kondisi rumah yang sudah rapuh akhirnya rata dengan tanah.
Beruntung saat kejadian penghuni rumah tidak berada di dalam rumah dan hanya bisa menyaksikan ruimah kesayangannya roboh. Hingga saat warga sekitar bersama unsur Muspika Ciemas bergotong royong untuk membersihkan sisa puing yang masih berserakan.
Baca juga: PMI Sukabumi siagakan personel untuk penanganan dampak gempa Banten
Baca juga: Gempa Banten M 6,7 dirasakan hingga Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022