ANTARAJAWABARAT.com,10/12 - Anggota DPRD Kabupaten Bandung minta warga yang memiliki tanah di sepanjang bantaran Sungai Cisangkuy Kabupaten Bandung tidak cepat percaya atas upaya sekelompok orang yang akan membeli tanah mereka dengan alasan proyek normalisasi Sungai tersebut.
"Awas, mereka utu para calo tanah yang akan membeli tanah dengan harga rendah sambil menakut-takuti lokasi tanah selalu banjir. Nanti ketika ada projek pelebaran Sungai Cisangkuy mereka akan menjualnya dengan harga tinggi," kata anggota DPRD Kabupaten Bandung Asep Anwar, Sabtu.
Asep mengingatkan hal tersebut karena kelompok calo atau tengkulak tanah itu kini mulai berkeliaran di sejumlah desa yang terlewati aliran anak Sunagi Citarum itu.
Beberapa desa yang sering disambangi para calo tersebut, lanjut anggpta lembaga legislatif yang terbilang cukup vokal ini, Desa Trajusari dan Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk serta Desa Rancatungku Kecamatan Babjaran.
Menurut dalam pelebaran Sungai Cisangkuy bagi masyarakat, tidak menjadi masalah dalam pembebasan tanha untuk proyek itu, bahkan bisa melepas hak tanah mereka tanpa harus dibnayar.
Terkait banjir yang sering melanda bantaran Sungai Cisangkuy, Asep berharap, pemerintah segera melakukan normalisasi dan pelurusan alur Sungai Cisangkuy karena saat ini alur sungai berkelok-kelok sehingga aliran air tidak lancar.
Selain itu, katanya sungai ini sudah dangkal muali dangkal, sehingga jika turun hujan di Kecamatan Pangaalengan, Cimaung, Banjaran dan di Kecamatan Cangkuang air sungai cepat luber.
Jika ketingian air Sungai Citarum naik maka ketingggian air Sungai Cisangkuy pun ikut naik, sehingga mengakibatkan banjir Desa Kamasan Kecamatan Banjaran.
"Sungai Cisangkuy bermuara di Sungai Citarum, maka saat air di Sungai Citarum sedang tinggi alran air Sungai Cisangkuy bisa tertahan hingga volumenya meningkat dan meluber," ujarnya.
Ia menjelaskan, luapan air Sungai yang mengakibatkan banjir di sebagian kawasan Kabupten Bandung, akibat rusaknya beberapa kawasan hutan di bagian hulu sunga terpanjang di Jawa barat itu.
"Karena itu, pemerintah harus segera memperbaiki kawasan hutan hulu Sunagi Citarum di Kecamatan Pangalengan dan Kecamatan Pangalengan dan Kecamatan Kertasasi, " katanya.***4***
Ayi K
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
"Awas, mereka utu para calo tanah yang akan membeli tanah dengan harga rendah sambil menakut-takuti lokasi tanah selalu banjir. Nanti ketika ada projek pelebaran Sungai Cisangkuy mereka akan menjualnya dengan harga tinggi," kata anggota DPRD Kabupaten Bandung Asep Anwar, Sabtu.
Asep mengingatkan hal tersebut karena kelompok calo atau tengkulak tanah itu kini mulai berkeliaran di sejumlah desa yang terlewati aliran anak Sunagi Citarum itu.
Beberapa desa yang sering disambangi para calo tersebut, lanjut anggpta lembaga legislatif yang terbilang cukup vokal ini, Desa Trajusari dan Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk serta Desa Rancatungku Kecamatan Babjaran.
Menurut dalam pelebaran Sungai Cisangkuy bagi masyarakat, tidak menjadi masalah dalam pembebasan tanha untuk proyek itu, bahkan bisa melepas hak tanah mereka tanpa harus dibnayar.
Terkait banjir yang sering melanda bantaran Sungai Cisangkuy, Asep berharap, pemerintah segera melakukan normalisasi dan pelurusan alur Sungai Cisangkuy karena saat ini alur sungai berkelok-kelok sehingga aliran air tidak lancar.
Selain itu, katanya sungai ini sudah dangkal muali dangkal, sehingga jika turun hujan di Kecamatan Pangaalengan, Cimaung, Banjaran dan di Kecamatan Cangkuang air sungai cepat luber.
Jika ketingian air Sungai Citarum naik maka ketingggian air Sungai Cisangkuy pun ikut naik, sehingga mengakibatkan banjir Desa Kamasan Kecamatan Banjaran.
"Sungai Cisangkuy bermuara di Sungai Citarum, maka saat air di Sungai Citarum sedang tinggi alran air Sungai Cisangkuy bisa tertahan hingga volumenya meningkat dan meluber," ujarnya.
Ia menjelaskan, luapan air Sungai yang mengakibatkan banjir di sebagian kawasan Kabupten Bandung, akibat rusaknya beberapa kawasan hutan di bagian hulu sunga terpanjang di Jawa barat itu.
"Karena itu, pemerintah harus segera memperbaiki kawasan hutan hulu Sunagi Citarum di Kecamatan Pangalengan dan Kecamatan Pangalengan dan Kecamatan Kertasasi, " katanya.***4***
Ayi K
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011