ANTARAJAWABARAT.com,2/12 - Minat warga Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) keberbagai negara tujuan mulai dari Singapura, Korea, Taiwan, hingga Timur Tengah masih tetap tinggi.

"Jumlah tenaga kerja Indonesia yang diberangkatkan sejak tahun 2011 sebanyak 4000 orang, mereka memilih Taiwan, Korea, Singapura, sedangkan untuk Malasyia dan Arab Saudi masih berlaku oraturium,"kata Nurul Hadi Sekertaris Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cirebon kepada wartawan di Cirebon, Jumat.

Menurut dia, tingginya minat warga Kabupaten Cirebon menjadi tenaga kerja Indonesia diperkirakan penghasilan diluar negeri masih menjanjikan dibandingkan upah di daerah Pantura, sehingga terus memicu generasi muda meraup dolar dan dinar di negara asing.

Ia menjelaskan, sebaiknya bagi mereka yang berminat menjadi tenaga kerja Indonesia berangkat melalui jalur resmi yang berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi supaya mudah menjalin komunikasi selanjutnya dimana tenaga kerja tersebut ditempatkan.

Rahman salah seorang calon tenaga kerja Indonesia mengaku, pilihan menjadi tenaga kerja Indonesia akibat sulitnya mendapatkan pekerjaan di Pantura Kota Cirebon, selain itu upah di luar negeri masih cukup menjanjikan dibanding bekerja di daerah sendiri.

Ia menambahkan, sudah dua kali berangkat menjadi tenaga kerja Indonesia ke Taiwan, hasilnya lumayan bisa terkumpul hingga memiliki rumah sederhana, ia berharap bisa berangkat kembali supaya untuk mencari modal usaha di kampung halaman.

"Menjadi tenaga kerja Indonesia ditempatkan di Taiwan menyenangkan, selain penghasilan lumayan masyarakat disana cukup ramah dan sopan kepada pekerja,"katanya.

Menjadi tenaga kerja Indonesia jangan sembarang memilih penyalur tenaga kerja, diusahakan perusahaanya terdaftar di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat, kata dia, karena selama ini banyak masyarakat tertipu dan asal diberangkatkan.

"Perusahaan penyalur tegana kerja yang resmi biasanya memberikan informasi lebih lengkap juga memdidik supaya calaon TKI memiliki kemampuan terutama bahasa negara tujuan,"katanya.

Sementara itu Mardi salah seorang mantan tenaga kerja Indonesia mengaku, bekerja di luar negeri harus siap mental dan kemampuan berbahasa, pengalamannya selama di Timur Tengah menyakitkan akibat majikan dan pekerja salah komunikasi.

Ia menambahkan, mencari penghasilan di luar negeri bukan hal gampang karena banyak tenaga kerja Indonesia pulang sakit jiwa akibat tidak tekanan dari majikan, terkadang dianiaya, meski ada diantara mereka yang berhasil.***4***



Enjang S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011