ANTARAJAWABARAT.com,29/11 - Sebanyak 57 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Cimahi, Jawa Barat, yang memasuki masa pensiun, mendapatkan uang "kadeudeuh" dari Wali Kota Cimahi Itoc Tochija.
Uang "kadeudeuh" itu diberikan kepada mereka yang telah habis masa kerjanya pada Juli hingga November 2011 ini, kata Wali Kota Cimahi Itoc Tochija saat Upacara HUT Korpri dan PGRI di Lapangan Pemkot Cimahi, Selasa.
Besaran uang "kadeudeuh" itu bervariasi sesuai dengan golongannya. Seperti golongan IV sebesar Rp1,6 juta sebanyak 34 orang, golongan III Rp1,4 juta sebanyak 16 orang, golongan II Rp1,2 juta sejumlah tujuh orang.
Oleh karenanya, pada kesempatan ini momentum di mana HUT Korpri dan HUT PGRI dirangkaikan secara bersamaan, kata dia, pihaknya ingin mengetuk hati sanubari rekan-rekan untuk menggali kembali makna pengabdian yang selama ini telah diberikan.
"Tolong rekan-rekan cermati kembali ke poin tiga dari Panca Prasetya yang berbunyi mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat diatas kepentingan pribadi dan golongan," ujarnya.
Dalam konteks Cimahi sebagai sebuah daerah otonom yang berpenduduk dalam jumlah banyak, namun dengan luas wilayah yang relatif sempit tentunya rekan-rekan sekalian dituntut untuk bisa mengejawantahkan makna pengabdian yang sebaik-baiknya sebagai wujud reformasi birokrasi dalam optimalisasi pelayanan publik dan dapat dibanggakan.
"Di pundak kalian maju mundurnya pembangunan Cimahi. Jangan biarkan masyarakat kebingungan dalam mencari tempat pertolongan. Sebagai abdi negara kita harus sadari itu," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikannya, momen HUT Korpri secara rutin diperingati oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia dengan berbagai bentuk rangkaian kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun sebelumnya.
Sebagaimana disebutkannya dalam sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dalam mempersiapkan masa depan guru tidak cukup hanya mengajarkan apa yang diketahuinya karena hal itu bisa menjadi tidak relevan lagi pada masa ketiak peserta didik menjalani kehidupan mereka sendiri.
"Guru yang baik akan menjelaskan sesuatu kepada muridnya sehingga paham, tetapi guru yang hebat adalah guru yang mampu menginspirasi dan memotivasi muridnya sehingga mampu berbuat sesuatu yang baik dengan kemampuannya sendiri," kata Itoc.
Di sinilah pentingnya guru sebagai sumber keteladanan dan kemampuan dalam menumbuhkan motivasi peserta didik. Tugas dunia pendidikan adalah membentuk kepribadian yang unggul dan mulia serta mengajarkan pengetahuan dan keterampilan.
"Kemampuan semacam ini hanya dimiliki oleh sedikit orang yang berbakat, berhasrat dan berkemampuan menjadi guru," ujarnya.***6***
Hedi A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
Uang "kadeudeuh" itu diberikan kepada mereka yang telah habis masa kerjanya pada Juli hingga November 2011 ini, kata Wali Kota Cimahi Itoc Tochija saat Upacara HUT Korpri dan PGRI di Lapangan Pemkot Cimahi, Selasa.
Besaran uang "kadeudeuh" itu bervariasi sesuai dengan golongannya. Seperti golongan IV sebesar Rp1,6 juta sebanyak 34 orang, golongan III Rp1,4 juta sebanyak 16 orang, golongan II Rp1,2 juta sejumlah tujuh orang.
Oleh karenanya, pada kesempatan ini momentum di mana HUT Korpri dan HUT PGRI dirangkaikan secara bersamaan, kata dia, pihaknya ingin mengetuk hati sanubari rekan-rekan untuk menggali kembali makna pengabdian yang selama ini telah diberikan.
"Tolong rekan-rekan cermati kembali ke poin tiga dari Panca Prasetya yang berbunyi mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat diatas kepentingan pribadi dan golongan," ujarnya.
Dalam konteks Cimahi sebagai sebuah daerah otonom yang berpenduduk dalam jumlah banyak, namun dengan luas wilayah yang relatif sempit tentunya rekan-rekan sekalian dituntut untuk bisa mengejawantahkan makna pengabdian yang sebaik-baiknya sebagai wujud reformasi birokrasi dalam optimalisasi pelayanan publik dan dapat dibanggakan.
"Di pundak kalian maju mundurnya pembangunan Cimahi. Jangan biarkan masyarakat kebingungan dalam mencari tempat pertolongan. Sebagai abdi negara kita harus sadari itu," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikannya, momen HUT Korpri secara rutin diperingati oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia dengan berbagai bentuk rangkaian kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun sebelumnya.
Sebagaimana disebutkannya dalam sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dalam mempersiapkan masa depan guru tidak cukup hanya mengajarkan apa yang diketahuinya karena hal itu bisa menjadi tidak relevan lagi pada masa ketiak peserta didik menjalani kehidupan mereka sendiri.
"Guru yang baik akan menjelaskan sesuatu kepada muridnya sehingga paham, tetapi guru yang hebat adalah guru yang mampu menginspirasi dan memotivasi muridnya sehingga mampu berbuat sesuatu yang baik dengan kemampuannya sendiri," kata Itoc.
Di sinilah pentingnya guru sebagai sumber keteladanan dan kemampuan dalam menumbuhkan motivasi peserta didik. Tugas dunia pendidikan adalah membentuk kepribadian yang unggul dan mulia serta mengajarkan pengetahuan dan keterampilan.
"Kemampuan semacam ini hanya dimiliki oleh sedikit orang yang berbakat, berhasrat dan berkemampuan menjadi guru," ujarnya.***6***
Hedi A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011