ANTARAJAWABARAT.com,8/11 - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat kembali menyodorkan nama-nama tokoh dari Jawa Barat untuk dijadikan sebagai pahlawan nasional.

"Nama-nama yang dulu kita ulang, tapi mungkin ada tambahan-tambahan. Kalau pun nama-nama tokoh yang ada dulu itu sudah memenuhi kriteria, maka itu akan kita sodorkan kembali," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, di Bandung, Selasa.

Ditemui usai menghadiri "Workshop Teater Itu Mudah", di Aula SMA Negeri 1 Kota Bandung, Dede Yusuf, meskipun akan menyodorkan kembali nama-nama tokoh Jabar tersebut, pihaknya menyatakan belum mengetahui perkembangan terakhir dari usulan nama-nama pahlawan nasional asal Provinsi Jabar.

"Saya belum dapat data atau laporan terakhirnya seperti apa," kata Dede Yusuf.

Menurutnya, gagalnya dua tokoh asal Jawa Barat yakni Ali Sadikin dan KH Ahmad Sanusi sebagai pahlawan nasional tahun lalu bukanlah karena ditolak oleh pemerintah pusat.

"Pencalonan tokoh untuk jadi pahlawan nasional itu kan sifatnya ngantri. Kemudian, tahun lalu itu bukan ditolak atau bukan karena tidak benar dan menyalagi prosedur yang ada. Namun lebih kepada adanya sifat antrian, mana yang lebih prioritas," kata Dede Yusuf.

Tahun lalu, Dua tokoh dari Provinsi Jawa Barat, Ali Sadikin dan KH Ahmad Sanusi, diusulkan dan sempat diproses oleh pemerintah pusat untuk menjadi pahlawan nasional.

Ali Sadikin yang lahir di Sumedang, 7 Juli 1927 dan meninggal di Singapura 20 Mei 2008 itu dikenal sebagai Gubernur Jakarta dan pernah menjabat sebagai Deputi Kepala Staf Angkatan Laut, Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja, Menteri Koordinator Kompartemen Maritim/Menteri Perhubungan Laut Kabinet Dwikora dan Kabinet Dwikora.

Sementara KH Ahmad Sanusi, lahir di Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, 1881 dan wafat di Pesantren Gunung Puyuh, Sukabumi, 1950.

Kiai inilah tokoh Persatuan Ummat Islam Indonesia (PUII) yang kemudian bergabung dengan Perikatan Ummat Islam (PUI) pimpinan KH Abdul Halim menjadi Persatuan Umat Islam (PUI).

***6***
B/Z003

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011