ANTARAJAWABARAT.com,7/11 - Sejumlah petani di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, terpaksa rebutan mesin pembajak sawah traktor karena musim tanam dilakukan serempak setelah mulai turun hujan.

"Kendala sekarang ini kita para petani masalah traktor, traktor yang ada justru berebutan di lapangan, karena petani mulai menanam secara serempak," kata Ketua Forum Komunikasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kota Tasikmalaya, Yuyun (50), Senin.

Meskipun alat traktor disetiap kelompok tani di Kota Tasikmalaya sudah memiliki, namun, kata Yuyun karena situasi terjadi aktivitas tanam secara serempak maka seluruh petani membutuhkan traktor.

Petani yang saling menginginkan menggunakan mesin pembajak tersebut, kata Yuyun karena petani tidak sabar ingin membajak areal persawahannya agar dapat segera menanam padi.

Biasanya keberadaan traktor yang dimiliki Gapoktan, kata Yuyun tidak berebutan melainkan digunakan secara bergantian di suatu areal sawah ke areal persawahan lainnya.

"Justru sekarang mengolah tanah sawah serempak, misalnya yang biasanya traktor seminggu digunakan di sawah lain, minggu selanjutnya digunakan sawah lainnya lagi, tapi sekarang semua membutuhkan traktor," jelasnya.

Sebelumnya musim kemarau para petani di Kota Tasikmalaya kebanyakan tidak menanam padi, ketika hujan mulai turun, kata Yuyun merupakan anugerah yang diharapkan petani untuk memulai aktivitas menanam padi.

Petani yang mulai semangat menanam padi, diharapkan Yuyun pemerintah dapat menyediakan alat traktor pembajak sawah agar para petani tidak saling berebutan traktor yang dikhawatirkan memicu konflik antarpetani.

"Harapan kami kepada pemerintah demi menunjang peningkatan produktivitas kalau ada bantuan program yang nyata saja, seperti sekarang ini butuh traktor," katanya.***5***

Feri P

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011