ANTARAJAWABARAT.com,13/10 - Sebanyak 1181 petugas keamanan dari unsur TNI/Polri akan mengamankan laga perdana Persib Bandung melawan Semen Padang di ajang Liga Prima Indonesia 2011/2012 di Stadion Jalak Harupat pada Sabtu (15/10).

Pengerahan jumlah pasukan sebanyak itu juga dimaksudkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama laga pembuka tersebut.

Disamping itu, untuk mencegah terjadinya karcis kriting atau karcis palsu yang biasa beredar di setiap pertandingan home base "Maung Bandung", kata Kabag Ops Polres Bandung, Kompol Herman saat menggelar pertemuan bersama pucuk pimpinan bobotoh di Mapolres Bandung, Kamis.

"Untuk tribun Selatan dan Utara kita juga akan tempatkan Dalmas dan Brimob untuk mencegah jebolnya pintu yang sering dijebol oleh penonton yang tidak bertiket. Bahkan kita juga siapkan anjing pelacaknya," ujarnya.

Ia meminta kepada kelompok suporter baik Viking maupun Bomber ikut mencegah bobotoh yang seringkali berusaha duduk diatas papan skor.

Pasalnya, dengan duduk disitu sangat membahayakan jiwa suporter yang bersangkutan. Sedangkan agar aksi pelemparan botol air mineral yang dilakukan penonton tidak terjadi, pihaknya akan melarang penjual asongan ada di dalam stadion.

"Kecuali penjual asong itu tidak menjual air mineral dalam bentuk botol. Kalau ada yang menjual minuman dalam bentuk botol akan langsung kita larang dan tidak boleh berjualan. Ini untuk mengantisipasi agar pertandingan bisa berjalan lebih tertib," ujarnya.

Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan, sambung Herman, pada saat seluruh pintu masuk ditutup agar tidak menghilang begitu saja. Karena berdasarkan pengalaman, jebolnya pintu masuk menuju stadion oleh penonton yang tidak bertiket dikarenakan kesulitannya aparat kepolisian untuk berkoodinasi dengan Panpel.

"Agar pentonton tidak membawa benda tajam seperti bambu maupun besi, kita akan melakukan sweeping terhadap suporter sebelum pertandingan. Dan apabila kedapatan yang bersangkutan akan langsung kita amankan sesuai dengan Undang-undang Darurat," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Bomber, Asep Abdul mengatakan, kesepakatan antara kelompok suporter dengan aparat kepolisian ini merupakan amanat yang berat. Namun, itu tantangan yang harus dijalankan dengan baik.

Untuk menjamin bobotoh tidak melakukan tindakan anarkis selama pertandingan, Bomber sendiri telah membentuk pasukan keamanan khusus.

"Kita sebagai bobotoh Persib ini harus menjaga nama baik Persib bukan justru mempermalukan Persib karena tindakan yang tidak sportif dan anarkis. Kita mencintai Persib dari hati bukan yang lain," kata pria bertubuh gempal ini.***3***

Hedi A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011