ANTARAJAWABARAT.com, 3/10 - Seorang siswa asal Desa Mekarjati, Kabupaten Karawang, Jawa Barat mengalami depresi ringan karena keluarganya tidak memiliki uang untuk menebus ijazah aslinya sejak tiga tahun terakhir.

Pelajar miskin yang tidak mampu menebus ijazah aslinya, Ahmad Maulana Yusup (21), mengaku sempat mengalami depresi akibat seringkali tidak diterima saat melamar pekerjaan di sejumlah perusahaan. Penolakan pihak perusahaan itu terjadi karena Ahmad tidak bisa menunjukkan ijazah pendidikan terakhirnya yang asli.

"Sudah tiga tahun ijazah SMK Proklamasi saya tidak ditebus, karena tidak memiliki uang. Saya baru bisa mendapatkan ijazah itu setelah membayar tagihan pihak sekolah senilai Rp1.030.000," kata Ahmad, di Karawang, Senin.
Di SMK Proklamasi Karawang, Ahmad sekolah pada bidang keahlian Bisnis dan Manajemen, program keahlian Administradi Perkantoran. Walaupun sudah dinyatakan lulus pada 2009 oleh pihak sekolah, tetapi hingga kini dirinya belum memegang ijazah asli, karena tidak mampu membayar uang tebusan.

Setelah lulus 2009 lalu, Ahmad mengaku sering melamar pekerjaan guna membantu kebutuhan orang tuanya. Tetapi lamarannya ditolak perusahaan, karena ketika hendak diterima, dirinya tidak bisa menunjukkan ijazah aslinya kepada pihak perusahaan.

"Saya hanya punya foto copy ijazah SMK. Kalau aslinya masih dipegang pihak sekolah," kata Ahmad.

Sementara itu, Agustian Hartono, seorang aktivis yang peduli terhadap dunia pendidikan di Karawang, berencana membantu Ahmad untuk menebus ijazah SMK yang asli.

Upaya membantu pelajar miskin tersebut dilakukan dengan melakukan penggalangan dana kepada dermawan untuk menebus ijazah Ahmad yang sudah tiga tahun ditahan pihak sekolah.

Penggalangan dana itu dilakukan karena sesuai dengan informasi dan penelitian yang dilakukan, cukup banyak para pelajar miskin di Karawang yang ijazah aslinya ditahan pihak sekolah, karena tidak mampu membayar tagihan.

"Dari hasil penggalangan dana itu, kami akan membantu satu per satu pelajar miskin yang tidak mampu menebus ijazah aslinya ke pihak sekolah," kata Agus.

Ali K

Pewarta:

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011