Satgas Penanganan COVID-19 mencatat sebanyak 29.208 posko COVID-19 tingkat desa dan kelurahan telah dibentuk untuk memperkuat pencegahan, penanganan, dan pembinaan pada masyarakat guna mencegah terjadinya lonjakan gelombang ketiga.

Ketua Subbidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Harris Iskandar mengatakan dalam diskusi daring mengenai literasi masyarakat dalam pencegahan COVID-19 yang dipantau di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa sebanyak jumlah posko tersebut sudah mencapai 36,30 persen dari total target nasional sebanyak 80.469 posko di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Pemkab Bogor bangun posko COVID-19 di tiap desa

"Dengan harapan adanya pengetatan jelang libur Natal dan Tahun Baru ini aktivasi posko-posko terkait bisa lebih ditingkatkan lagi dengan kerja sama Satgas, Kemendagri dan pemerintah daerah," kata Harris.

Harris menjelaskan bahwa posko-posko tersebut akan bertugas mengawasi penerapan protokol kesehatan di masyarakat sekaligus juga memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai pencegahan COVID-19, termasuk mengajak untuk melakukan vaksinasi.

Dia menyebut cakupan vaksinasi saat ini masih menjadi tantangan dengan wilayah Indonesia yang memiliki 34 provinsi dan 514 kabupaten-kota.
"Memang sampai detik ini cakupan vaksinasi harian kita sudah mencapai 66,89 persen, namun perlu ditekankan juga bahwa Indonesia sekali lagi tidak seperti negara pada umumnya, kita punya 514 kabupaten-kota dan 34 provinsi, kita memiliki tantangan persebaran, pemerataan, dan cakupan vaksinasi yang merata," katanya.

Baca juga: Kemenkeu sisir anggaran untuk Posko Tangguh COVID-19 di desa dan kecamatan

Harris menyebut hingga saat ini masih ada 21 provinsi yang memiliki cakupan vaksinasi dosis kedua di bawah angka nasional yaitu 45,83 persen. Dia mengatakan bahwa ini menjadi tantangan di mana Indonesia ditargetkan mencapai vaksinasi sebanyak 70 persen pada akhir 2021.

Harris yang juga merupakan Ketua Satgas COVID-19 Kemdikbudristek mengatakan pemerintah telah melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai perubahan perilaku pencegahan COVID-19 melalui berbagai cara seperti buku pedoman, lagu, permainan, komik, podcast, media sosial, bahkan dengan pagelaran wayang.

Selain itu pemerintah juga membuat buku pedoman perubahan perilaku dalam 107 bahasa daerah yang diterjemahkan dari buku aturan perubahan perilaku nasional.

Baca juga: Polres Cianjur bersama gugus tugas bentuk posko di setiap desa

Pewarta: Aditya Ramadhan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021