ANTARAJAWABARAT.com, 15/9 - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, memberi jaminan bahwa investasi asing di Jawa Barat akan aman dan tidak ada gangguan.

Ahmad Heryawan menyatakan jaminannya itu kepada Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Scot Marciel, saat bertemu di Gedung Negera Pakuan, di Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Kamis.

Pada pertemuan tersebut, Gubernur Jawa Barat menjelaskan peluang besar bagi para investor luar negeri akan potensi di wilayah Jabar.

"Jadi kunjungan Dubes Amerika ini merupakan yang kedua kalinya ke Jabar, selama saya menjabat. Ya, mudah-mudahan dengan pertemuan ini ada ketertarikan tersendiri dari para investor Amerika untuk berinvestasi di Jabar," kata Heryawan.

Dia menyampaikan kesiapan Jabar untuk menampung dan memberikan rasa aman kepada investor dari Amerika Serikat. Pihaknya mencontohkan jika beberapa investor asal AS sudah menanamkan investasi di wilayah Jabar, seperti pada bidang geothermal dan perminyakan yang dilakukan perusahaan AS seperti Chevron.

"Memang tadi juga disinggung bahwa perusahaan Amerika yang berinvesati di Jabar seperti Chevron merupakan perusahaan terbesar yang berinvestasi pada bidang Geotermal dan minyak. Jabar jadi tempat investasi yang sangat aman," kata Heryawan.

Dia juga memaparkan jumlah populasi di Provinsi Jabar yang mencapai hingga 34 juta jiwa yang mana jumlah tersebut bukan berarti menjadi beban pemerintah namun merupakan potensi yang bisa dimanfaatkan.

"Mereka (Amerika Serikat) sempat bertanya bagaimana cara mengatasi populasi sebanyak itu. Saya menjelaskan jika populasi sebesar itu tentunya menjadi potensi daerah. Kuncinya adalah memberikan pendidikan yang layak kepada mereka, sehingga mereka memiliki konsep hidup mandiri dan siap ketika dibutuhkan investor," kata Heryawan.

Pada kesempatan itu, Duta Besar Amerika Serikat Scot Marciel dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), Ignasius Jonan, menandatangani nota kesepakatan hibah sebesar hampir 600.000 dolar AS untuk mendanai program bantuan teknis oleh Badan Perdagangan dan Pembangunan AS (US Trade and Development Agency atau USTDA).

MoU tersebut diteken untuk mendukung rencana pengembangan PT KAI guna memenuhi peningkatan permintaan jasa perkeretaapian, sekaligus memastikan keamanan jaringan kereta api.

"Kami (Amerika Serikat) sangat gembira memberikan dukungan dalam bentuk bantuan teknis untuk rencana induk perkeretaapian Nasional di Indonesia. Sebagai salah satu contoh komitmen untuk mendukung pembangunan Indonesia serta meningkatkan perdagangan di antara kedua negara yang digagas Presiden Obama dan Presiden Yudhoyono ketika menetapkan prakarsa Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia," ujar Scot Marciel.

-ajat-

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011