Bupati Garut Rudy Gunawan berharap kegiatan Musabaqoh Tilawatil Qur’an XLIII Tingkat Kabupaten Garut, Jawa Barat yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Darussalam bisa melahirkan lebih banyak penghafal Al Quran meski di tengah pandemi COVID-19.
"Harapan yang pertama bahwa hafiz kita meningkat yang hafiz Al-Quran, pembaca Al-Quran lebih bagus pendalaman terhadap arti dan makna dari Al-Quran sebagai 'rahmatan lil alamin' (kasih sayang bagi semesta)," kata Rudy Gunawan saat membuka acara MTQ XLIII Tingkat Kabupaten Garut di Pondok Pesantren Darussalam, Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut, Sabtu.
Bupati menyampaikan MTQ merupakan agenda rutin yang diselenggarakan setiap tahun dengan pesertanya dari berbagai pondok pesantren maupun lembaga pendidikan lainnya di Kabupaten Garut.
Menurut dia MTQ memiliki keistimewaan dalam upaya membangkitkan moralitas dan akhlak yang baik sesuai dengan yang diajarkan dalam Al Quran.
"Ini mempunyai istimewa kebangkitan moralitas, akhlakul karimah-nya ditingkatkan, membumikan Al-Quran," kata Bupati.
Sekretaris Daerah Pemkab Garut Nurdin Yana yang hadir dalam acara pembukaan tersebut menambahkan, pemerintah mendukung dan memberikan perhatian lebih untuk mensukseskan MTQ sebagai salah satu kegiatan yang memberikan manfaat bagi banyak orang.
Menurut dia Pondok Pesantren Darussalam telah ditunjuk sebagai tempat diselenggarakannya MTQ karena memiliki tempat yang layak seperti gedung, parkir kendaraan, dan fasilitas lainnya.
"Mulai gedung yang cukup tinggi, daya tampung yang cukup kuat, kemudian juga parkir, dari sisi fisik ya (bagus), kemudian teman-teman di kecamatan alhamdulillah mereka bisa bermukim di beberapa rumah penduduk," katanya.
Pimpinan Pondok Pesantren KH Asep Sholahuddin Mu’thie menyatakan kegiatan itu sudah dipersiapkan maksimal, mulai dari keamanan, sampai penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19.
"Hari yang sangat berbahagia ini alhamdulillah kita bisa membuka MTQ dengan kondisi seperti ini, tetap dengan protokol kesehatan yang ketat, mudah-mudahan penyelenggaraan musabaqoh ini berjalan dengan lancar," katanya.
Kegiatan MTQ diikuti 586 peserta kalangan anak-anak, dewasa, dan tuna netra yang berlangsung selama empat hari dengan cabang yang dilombakan di antaranya tilawah, tahfiz, tafsir, kaligrafi, dan lain-lain.
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Garut tambah dan angka kematian nihil
Baca juga: BPBD Garut: Korban banjir Sukaresmi kembali beraktivitas biasa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Harapan yang pertama bahwa hafiz kita meningkat yang hafiz Al-Quran, pembaca Al-Quran lebih bagus pendalaman terhadap arti dan makna dari Al-Quran sebagai 'rahmatan lil alamin' (kasih sayang bagi semesta)," kata Rudy Gunawan saat membuka acara MTQ XLIII Tingkat Kabupaten Garut di Pondok Pesantren Darussalam, Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut, Sabtu.
Bupati menyampaikan MTQ merupakan agenda rutin yang diselenggarakan setiap tahun dengan pesertanya dari berbagai pondok pesantren maupun lembaga pendidikan lainnya di Kabupaten Garut.
Menurut dia MTQ memiliki keistimewaan dalam upaya membangkitkan moralitas dan akhlak yang baik sesuai dengan yang diajarkan dalam Al Quran.
"Ini mempunyai istimewa kebangkitan moralitas, akhlakul karimah-nya ditingkatkan, membumikan Al-Quran," kata Bupati.
Sekretaris Daerah Pemkab Garut Nurdin Yana yang hadir dalam acara pembukaan tersebut menambahkan, pemerintah mendukung dan memberikan perhatian lebih untuk mensukseskan MTQ sebagai salah satu kegiatan yang memberikan manfaat bagi banyak orang.
Menurut dia Pondok Pesantren Darussalam telah ditunjuk sebagai tempat diselenggarakannya MTQ karena memiliki tempat yang layak seperti gedung, parkir kendaraan, dan fasilitas lainnya.
"Mulai gedung yang cukup tinggi, daya tampung yang cukup kuat, kemudian juga parkir, dari sisi fisik ya (bagus), kemudian teman-teman di kecamatan alhamdulillah mereka bisa bermukim di beberapa rumah penduduk," katanya.
Pimpinan Pondok Pesantren KH Asep Sholahuddin Mu’thie menyatakan kegiatan itu sudah dipersiapkan maksimal, mulai dari keamanan, sampai penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19.
"Hari yang sangat berbahagia ini alhamdulillah kita bisa membuka MTQ dengan kondisi seperti ini, tetap dengan protokol kesehatan yang ketat, mudah-mudahan penyelenggaraan musabaqoh ini berjalan dengan lancar," katanya.
Kegiatan MTQ diikuti 586 peserta kalangan anak-anak, dewasa, dan tuna netra yang berlangsung selama empat hari dengan cabang yang dilombakan di antaranya tilawah, tahfiz, tafsir, kaligrafi, dan lain-lain.
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Garut tambah dan angka kematian nihil
Baca juga: BPBD Garut: Korban banjir Sukaresmi kembali beraktivitas biasa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021