Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat menyatakan korban banjir bandang di Kecamatan Sukaresmi sudah kembali beraktivitas seperti biasa, tidak lagi terisolasi karena jembatan darurat sudah bisa digunakan.
"Masyarakat sudah melaksanakan aktivitas seperti biasa, anak sekolah sudah bisa melalui jembatan darurat," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Kamis.
Ia menuturkan warga di satu kampung Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi sebelumnya terisolasi karena jembatan sebagai akses utama masyarakat rusak setelah diterjang banjir bandang, Sabtu (6/11) petang.
Pemerintah daerah bersama instansi dari kepolisian dan TNI, kata Satria, sudah terjun ke lapangan untuk menanggulangi daerah yang terdampak bencana banjir bandang itu, salah satunya membangun jembatan darurat.
"Alhamdulillah, jembatan darurat sudah selesai dan sudah bisa dilalui kendaraan roda dua," katanya.
Ia menyampaikan adanya jembatan darurat itu telah memudahkan masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti sekolah, maupun kegiatan perekonomian seperti berdagang.
"Secara ekonomi masyarakat sudah ada aktivitas berjualan dan berdagang," katanya.
Jembatan yang rusak akibat diterjang banjir itu akan segera diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut, begitu juga rumah warga yang rusak akan mendapatkan bantuan perbaikan dari dinas terkait.
"Segera dilaksanakan oleh dinas teknis PUPR sesuai kewenangannya, begitu pun ada perbaikan rumah yang pernah dilanda banjir oleh Disperkim," katanya.
Sebelumnya hujan deras mengguyur wilayah Garut menyebabkan aliran sungai meluap kemudian merusak jembatan, dan juga merendam rumah penduduk di Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi.
Bencana alam itu hanya menimbulkan kerugian materi, sedangkan korban jiwa tidak ada, semua warga berhasil menyelamatkan diri saat banjir datang menerjang perkampungan warga.*
Baca juga: Wabup Garut: Pohon di daerah banjir bandang Sukaresmi harus diperbanyak
Baca juga: Garut tetapkan status tanggap darurat bencana banjir di Sukaresmi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Masyarakat sudah melaksanakan aktivitas seperti biasa, anak sekolah sudah bisa melalui jembatan darurat," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Kamis.
Ia menuturkan warga di satu kampung Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi sebelumnya terisolasi karena jembatan sebagai akses utama masyarakat rusak setelah diterjang banjir bandang, Sabtu (6/11) petang.
Pemerintah daerah bersama instansi dari kepolisian dan TNI, kata Satria, sudah terjun ke lapangan untuk menanggulangi daerah yang terdampak bencana banjir bandang itu, salah satunya membangun jembatan darurat.
"Alhamdulillah, jembatan darurat sudah selesai dan sudah bisa dilalui kendaraan roda dua," katanya.
Ia menyampaikan adanya jembatan darurat itu telah memudahkan masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti sekolah, maupun kegiatan perekonomian seperti berdagang.
"Secara ekonomi masyarakat sudah ada aktivitas berjualan dan berdagang," katanya.
Jembatan yang rusak akibat diterjang banjir itu akan segera diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut, begitu juga rumah warga yang rusak akan mendapatkan bantuan perbaikan dari dinas terkait.
"Segera dilaksanakan oleh dinas teknis PUPR sesuai kewenangannya, begitu pun ada perbaikan rumah yang pernah dilanda banjir oleh Disperkim," katanya.
Sebelumnya hujan deras mengguyur wilayah Garut menyebabkan aliran sungai meluap kemudian merusak jembatan, dan juga merendam rumah penduduk di Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi.
Bencana alam itu hanya menimbulkan kerugian materi, sedangkan korban jiwa tidak ada, semua warga berhasil menyelamatkan diri saat banjir datang menerjang perkampungan warga.*
Baca juga: Wabup Garut: Pohon di daerah banjir bandang Sukaresmi harus diperbanyak
Baca juga: Garut tetapkan status tanggap darurat bencana banjir di Sukaresmi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021