Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) bekerja sama dengan Pemerintah Inggris meluncurkan Program Nurture to Scale, yakni sebuah pemrograman untuk perusahaan rintisan atau startup di Indonesia.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam siaran persnya, Jumat, mengatakan kerja sama melalui program tersebut dinilai penting untuk mendorong para anak muda yang bergelut di bidang start up agar bisa go internasional.

"Saya ke sini untuk melihat betapa Jabar di wakili oleh Bogor sangat progresif untuk ekonomi kreatif (ekraf), karena ada program nurture of scale jadi program dari Pemerintah Inggris membantu start up yang keren tadi menjadi besar dan skalanya mendunia,” ungkap Kang Emil di Gedung Creative Center, Kota Bogor.

Sebanyak 35 start up asal Jabar akan menjalin kerjasama dalam program tersebut untuk dipasarkan di tanah Britania Raya.

Hal itu akan menjadi angin segar bagi anak-anak muda Jabar dalam menyambut dunia digital di masa depan.

“Itu targetnya, kami berterima kasih start up Jabar dipilih oleh pemerintah Inggris sebagai percontohan untuk diglobalkan oleh networking pemerintah Inggris,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil yang didampingi oleh Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto mendapatkan undangan dari Menlu Inggris untuk menjajaki obrolan lebih lanjut tentang kerja sama Pemerintah Inggris dan Pemprov Jabar agar skala nya bisa lebih mendunia.

“Kemudian kami berdua di undang oleh ibu Menlu Inggris bulan April ke Inggris juga untuk mengkoneksi apa yang sudah diobrolkan di Bogor di skala besarkan di London di Inggris,” ujar gubernur.

Selain itu, gubernur juga menjelaskan bahwa kerjasama dengan Pemerintah Inggris salah satunya ialah terkait pembangunan Politeknik Maritim di Patimban, Subang.

“Kemudian ada kerja sama membangun politeknik maritim di Patimban juga di apresiasi dan beliau sangat happy,” tuturnya.

Kang Emil juga menyebutkan akan menyulap 27 kabupaten/kota agar bisa tersebar pusat ekraf yang terinspirasi dari Light House di Glasgow.

“Saya ingin membuat 27 kab/kota dengan misi saya sebagai gubernur tentu saja untuk menyebarkan pusat ekonomi kreatif yang diinspirasi Light House di Glasgow untuk direplikasi di 27 daerah di Jabar. Karena itu dukungan anda (Menlu Inggris) melalui british embassy sangat dihargai oleh ekraf Jabar,” kata dia.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Pemerintah Inggris Elizabeth Truss mengatakan kunjungan kerja ke Jabar ini merupakan kerja sama hub dan teknologi.

“Kami ingin bekerja sama dalam perdagangan, investasi dan teknologi, kami ingin memastikan kecerdasan buatan atau 5G dan aliran data. Kami akan melahirkan manfaat ekonomi yang selama pandemi terpuruk,” katanya.

Elizabeth menyebutkan bahwa pertemuan hari ini ialah meluncurkan program Nurture to Scale a Scale up Programmers for Indonsian Startups dengan melibatkan 35 anak muda yang memiliki startups.

“Tapi hari ini kita disini berada membantu perusahaan teknologi menjadi unicorn dan decacorn dan saya ingin memberikan selamat kepada 35 startups dalam program ini kami tidak sabar menyambut Anda ke Inggris untuk melihat peluang,” katanya.

“Saya bisa melihat energi hub dan kreatif di Jabar saya berharap anda (pemilik startup) bisa mengunjungi kami,” tambahnya.

Baca juga: Menlu Inggris bangga membina wirausahawan baru teknologi rintisan

Baca juga: Kominfo beri anugerah 18 start up karya anak bangsa pada ajang IdenTIK di Bandung

Baca juga: Sebanyak 18 ribu pembudidaya ikan manfaatkan teknologi rintisan efishery

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021