PT Kereta Api Indonesia (Persero) meningkatkan kewaspadaan menghadapi curah hujan yang semakin meningkat untuk meminimalisasi gangguan terhadap perjalanan kereta api seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
"Memasuki musim hujan ini, kami berkomitmen untuk terus bersiaga dan melakukan perbaikan jalur agar perjalanan kereta api di seluruh area kerja KAI senantiasa lancar dan selamat," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Joni menjelaskan upaya antisipasi dilakukan di antaranya menyiagakan petugas khusus di titik-titik rawan bencana secara bergantian bersiaga selama 24 jam.
Kata dia, para petugas juga dapat langsung melakukan tindakan jika terjadi masalah pada jalur rawan tersebut.
Selain menyiagakan petugas khusus, KAI juga telah menempatkan alat material untuk siaga (AMUS) di berbagai stasiun yang berdekatan dengan daerah rawan.
AMUS yang disiapkan tersebut berupa pasir dalam kantong karung, bantalan rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya.
"Sejumlah peralatan ringan hingga alat berat seperti multi tie tamper (MTT) juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap laik dilintasi kereta api," ujarnya.
Joni melanjutkan KAI memetakan pada 2021 terdapat 243 titik rawan dengan rincian 92 titik rawan banjir, 85 titik rawan longsor, dan 66 titik rawan amblas yang tersebar di Jawa dan Sumatera.
Jumlah titik rawan ini berkurang 30 persen jika dibanding dengan pada 2020 yaitu sebanyak 345 titik rawan.
Adapun perbaikan yang sudah KAI lakukan di antaranya melalui normalisasi drainase dan pembuatan talut penahan konstruksi jalur KA, sehingga jumlah lokasi rawan tersebut dapat berkurang.
Menghadapi musim hujan ini pula, KAI juga melakukan pensterilan jalur dari pepohonan. Hingga Oktober 2021 KAI telah melakukan pemotongan pohon sebanyak 7.876 pohon untuk menghindari terjadinya pohon tumbang di jalur rel yang dapat mengganggu perjalanan kereta api.
Joni menambahkan bisnis transportasi pada hakikatnya adalah bisnis keselamatan dan pelayanan, sehingga upaya-upaya KAI untuk memitigasi gangguan di musim hujan ini mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap transportasi kereta api untuk mendukung konektivitas sehari-hari.
"Pengecekan jalur secara langsung juga rutin kami lakukan baik dengan jalan kaki maupun menggunakan lori dressin, bahkan para kepala daerah operasi terjun ke lapangan untuk dapat melakukan perbaikan dengan segera jika menemukan masalah," ujarnya.
Baca juga: 39 titik jalur KA Daop Bandung rawan amblas saat musim hujan
Baca juga: KAI Cirebon sediakan 521 voucher tiket gratis untuk veteran sambut Hari Pahlawan
Baca juga: PT KAI Cirebon petakan daerah rawan bencana ganggu perjalanan kereta
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Memasuki musim hujan ini, kami berkomitmen untuk terus bersiaga dan melakukan perbaikan jalur agar perjalanan kereta api di seluruh area kerja KAI senantiasa lancar dan selamat," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Joni menjelaskan upaya antisipasi dilakukan di antaranya menyiagakan petugas khusus di titik-titik rawan bencana secara bergantian bersiaga selama 24 jam.
Kata dia, para petugas juga dapat langsung melakukan tindakan jika terjadi masalah pada jalur rawan tersebut.
Selain menyiagakan petugas khusus, KAI juga telah menempatkan alat material untuk siaga (AMUS) di berbagai stasiun yang berdekatan dengan daerah rawan.
AMUS yang disiapkan tersebut berupa pasir dalam kantong karung, bantalan rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya.
"Sejumlah peralatan ringan hingga alat berat seperti multi tie tamper (MTT) juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap laik dilintasi kereta api," ujarnya.
Joni melanjutkan KAI memetakan pada 2021 terdapat 243 titik rawan dengan rincian 92 titik rawan banjir, 85 titik rawan longsor, dan 66 titik rawan amblas yang tersebar di Jawa dan Sumatera.
Jumlah titik rawan ini berkurang 30 persen jika dibanding dengan pada 2020 yaitu sebanyak 345 titik rawan.
Adapun perbaikan yang sudah KAI lakukan di antaranya melalui normalisasi drainase dan pembuatan talut penahan konstruksi jalur KA, sehingga jumlah lokasi rawan tersebut dapat berkurang.
Menghadapi musim hujan ini pula, KAI juga melakukan pensterilan jalur dari pepohonan. Hingga Oktober 2021 KAI telah melakukan pemotongan pohon sebanyak 7.876 pohon untuk menghindari terjadinya pohon tumbang di jalur rel yang dapat mengganggu perjalanan kereta api.
Joni menambahkan bisnis transportasi pada hakikatnya adalah bisnis keselamatan dan pelayanan, sehingga upaya-upaya KAI untuk memitigasi gangguan di musim hujan ini mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap transportasi kereta api untuk mendukung konektivitas sehari-hari.
"Pengecekan jalur secara langsung juga rutin kami lakukan baik dengan jalan kaki maupun menggunakan lori dressin, bahkan para kepala daerah operasi terjun ke lapangan untuk dapat melakukan perbaikan dengan segera jika menemukan masalah," ujarnya.
Baca juga: 39 titik jalur KA Daop Bandung rawan amblas saat musim hujan
Baca juga: KAI Cirebon sediakan 521 voucher tiket gratis untuk veteran sambut Hari Pahlawan
Baca juga: PT KAI Cirebon petakan daerah rawan bencana ganggu perjalanan kereta
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021