Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Cianjur, Jawa Barat, mencatat lonjakan jumlah pemohon kartu kuning (AK1) dari 50 menjadi 200 orang per hari seiring dibukanya lowongan di sejumlah perusahaan di daerah itu.
Kepala Disnakertrans Cianjur Endan Hamdani di Cianjur Jumat, mengatakan per hari ini, pemohon AK1 mencapai 200 orang, bahkan dibandingkan beberapa bulan sebelumnya angka pemohon per hari hanya puluhan orang, terlebih selama pandemi angka pemohon hanya "hitungan jari".
"Peningkatan cukup tinggi sejak satu bulan terakhir, setiap hari angka pemohon mencapai 200 orang dan hingga saat ini, kami melayani permohonan AK1 secara 'online' (daring)," katanya.
Endan menjelaskan kenaikan pemohon AK1 dikarenakan adanya lowongan pekerjaan di perusahaan sepatu terbesar di Cianjur dan beberapa perusahaan lainnya.
Untuk memudahkan dan menghindari terjadinya kerumunan pemohon, pihaknya memprioritaskan pemohon yang mendaftar secara daring.
Namun bagi mereka yang kesulitan untuk mendapat jaringan, sehingga tidak dapat mendaftar daring, pihaknya tetap memberikan pelayanan langsung dengan jumlah yang dibatasi tidak lebih dari 50 pemohon yang datang ke kantor dinas setiap hari.
"Server 'online' pendaftaran AK1 sudah dibuka karena banyak yang mendaftar, meski server 'online' sulit diakses, kami tetap prioritaskan yang sudah mendaftar 'online' dan yang belum daftar 'online' diarahkan langsung ke Kantor Disnakertrans Cianjur dengan jumlah dibatasi," katanya.
Seiring rendahnya angka penularan di Cianjur, tambah dia, sejumlah perusahaan mulai membuka lowongan untuk sejumlah posisi.
Namun, pihaknya belum bisa memastikan berapa banyak perusahaan yang membuka lowongan.
"Baru satu yang sudah terbuka, membuka lowongan pabrik sepatu terbesar di Cianjur PT Pou Yuen," katanya.
Sejumlah pemohon AK1 mengatakan cukup kesulitan untuk mendaftar secara daring sehingga terpaksa mengatre untuk mengajukan permohonan secara langsung ke kantor dinas.
Bahkan sebagian besar mengaku sudah berkali-kali mencoba mendaftar secara daring, namun tidak dapat mengunduh data.
"Sudah berkali-kali mencoba, akhirnya saya mengambil nomor antrean untuk mengajukan AK1 secara langsung. Sudah satu minggu baru hari ini, bisa lolos. Harapan kami, web dinas diperbaiki lagi, agar pemohon tidak kesulitan untuk mendaftar 'online'," kata pemohon AK1 warga Kecamatan Cibeber, Suci Sumiati (21).
Baca juga: Jalan penghubung antardesa dan kabupaten di Cianjur masih terputus
Baca juga: Seorang WNA asal Aljazair dideportasi Kantor Imigrasi Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kepala Disnakertrans Cianjur Endan Hamdani di Cianjur Jumat, mengatakan per hari ini, pemohon AK1 mencapai 200 orang, bahkan dibandingkan beberapa bulan sebelumnya angka pemohon per hari hanya puluhan orang, terlebih selama pandemi angka pemohon hanya "hitungan jari".
"Peningkatan cukup tinggi sejak satu bulan terakhir, setiap hari angka pemohon mencapai 200 orang dan hingga saat ini, kami melayani permohonan AK1 secara 'online' (daring)," katanya.
Endan menjelaskan kenaikan pemohon AK1 dikarenakan adanya lowongan pekerjaan di perusahaan sepatu terbesar di Cianjur dan beberapa perusahaan lainnya.
Untuk memudahkan dan menghindari terjadinya kerumunan pemohon, pihaknya memprioritaskan pemohon yang mendaftar secara daring.
Namun bagi mereka yang kesulitan untuk mendapat jaringan, sehingga tidak dapat mendaftar daring, pihaknya tetap memberikan pelayanan langsung dengan jumlah yang dibatasi tidak lebih dari 50 pemohon yang datang ke kantor dinas setiap hari.
"Server 'online' pendaftaran AK1 sudah dibuka karena banyak yang mendaftar, meski server 'online' sulit diakses, kami tetap prioritaskan yang sudah mendaftar 'online' dan yang belum daftar 'online' diarahkan langsung ke Kantor Disnakertrans Cianjur dengan jumlah dibatasi," katanya.
Seiring rendahnya angka penularan di Cianjur, tambah dia, sejumlah perusahaan mulai membuka lowongan untuk sejumlah posisi.
Namun, pihaknya belum bisa memastikan berapa banyak perusahaan yang membuka lowongan.
"Baru satu yang sudah terbuka, membuka lowongan pabrik sepatu terbesar di Cianjur PT Pou Yuen," katanya.
Sejumlah pemohon AK1 mengatakan cukup kesulitan untuk mendaftar secara daring sehingga terpaksa mengatre untuk mengajukan permohonan secara langsung ke kantor dinas.
Bahkan sebagian besar mengaku sudah berkali-kali mencoba mendaftar secara daring, namun tidak dapat mengunduh data.
"Sudah berkali-kali mencoba, akhirnya saya mengambil nomor antrean untuk mengajukan AK1 secara langsung. Sudah satu minggu baru hari ini, bisa lolos. Harapan kami, web dinas diperbaiki lagi, agar pemohon tidak kesulitan untuk mendaftar 'online'," kata pemohon AK1 warga Kecamatan Cibeber, Suci Sumiati (21).
Baca juga: Jalan penghubung antardesa dan kabupaten di Cianjur masih terputus
Baca juga: Seorang WNA asal Aljazair dideportasi Kantor Imigrasi Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021