ANTARAJAWABARAT.com, 7/8 - Para santri dari Pesantren Al-Hamidiyah menggelar safari Ramadhan ke Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang atau Jabodetabek untuk mengisi ceramah di berbagai tempat.

Menurut Kepala Kajian Islam Al-Hamidiyah KH. Muslich Amin, di Depok, Minggu mengatakan safari Ramadhan merupakan program tahunan yang dikhususkan bagi santri untuk terjun langsung ke masyarakat.

"Mereka akan mengisi kuliah tujuh menit (kultum) setelah sholat tarawih. Ini merupakan upaya pembelajaran dan latihan bagi santri sebelum mereka kembali ke kampung halaman dalam rangka berdakwah.

Muslich mengatakan santri yang akan diterjunkan ke masyarakat terlebih dahulu mendapatkan bimbingan dari seorang ustad. Dalam proses pendidikan di pesantren terdapat materi khusus yaitu muhadloroh atau media latihan dalam berdakwah.

Ia menambahkan, mereka mendapatkan metode cara berpidato, retorika berdakwah dan lainnya. Menurutnya, program tersebut juga bagian dari melanjutkan perjuangan pendiri pesantren Al-Hamidiyah KH. A. Sjaichu mencetak kader-kader dakwah.

"Kita ingin meneruskan cita-cita Al-Magfurlah (KH. A. Sjaichu) dalam mencetak kader da'i yang unggul," harapnya.

Dikatakanya dalam safari Ramadhan seorang santri tidak hanya dituntut untuk bisa berceramah saja. terlebih lagi, dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut dia, dalam rombongan safari ramadlan terdapat beberapa santri yang bertugas lengkap dalam rangkaian sholat tarawih.

Ia mencontohkan, terdapat penceramah atau pemberi kultum, pembaca bilal, pembaca doa dan imam dari seorang ustadz pembimbing sebagai imam.

Sementara itu Ketua penyelenggara kegiatan Ramadhan pesantren Al-Hamdiyah Ust Fahmi Azizudin menargetkan sebanyak 30 titik lokasi yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Dirinya mengaku tidak terlalu sulit untuk mencari lokasi masjid untuk dijadikan lokasi tempat untuk berdakwah.

"Para santri yang menjadi tuan rumah berasal dari Jabodetabek untuk berbuka puasa dan sholat tarawih di lokasi yang tidak jauh dari kediamannya," katanya.

Menurut dia permintaan untuk safari Ramadhan juga banyak dari luar Jawa, tapi karena keterbatasan maka hanya wilayah Jabodetabek. Kalau tahun sebelumnya, pernah sampai ke Lampung dan daerah lain.

Ia mengungkapkan, dalam proses safari Ramadhan diawali dengan kultum sebelum buka puasa. Setelah itu, lanjutnya, shalat tarawih secara berjamaah mereka menempati tugasnya sebagai pembaca bilal, doa atau kultum.

Mengenai petugas, dirinya menyebutkan berasal dari siswa MTs dan MA. Dalam satu hari, dirinya bisa mengirim rombongan safari Ramadhan sebanyak dua atau tiga titik lokasi. Menurutnya, pada hari Sabtu dan Minggu banyak peminatnya.

Menurutnya, kegiatan tersebut mendapat sambutan cukup baik dari santri maupun jamaah yang menerimanya. "Wali santri yang melihat anaknya berceramah di hadapan jamaah merupakan suatu kebanggaan tersendiri," ujarnya.

Salah seorang santri yang mendapat tugas kultum dalam safari ramadhan Rizka Nur Jannah mengaku sangat bahagia bisa mengikuti kegiatan safari Ramadhan. "Pertama sih deg-degan, sudah itu sih lancar. Ini kegiatan yang menyenangkan," ujarnya..

Ia mengatakan ini merupakan kegiatan menambah pengalaman dan dapat sedikit mengamalkan ilmu yang didapat selama di pesantren.

Feru L

Pewarta:

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011