Holding Perkebunan Nusantara PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III bersama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sepakat melakukan kerja sama pengembangan lahan tebu di sejumlah wilayah operasional RNI Group dan PTPN Group dalam rangka transformasi industri gula.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan bahwa PTPN sebagai BUMN yang berperan dalam menjaga ketahanan pangan (food security), memiliki tanggung jawab dalam mengimplementasikan salah satu dari 88 program prioritas strategis yang dicanangkan kementerian BUMN, yaitu mewujudkan swasembada gula konsumsi.
“Melalui sinergi antara PTPN III dan PT RNI ini maka diharapkan akan terbangun komitmen dan kekuatan sehingga tujuan dari peran masing-masing perusahaan dalam Klaster Perkebunan dan Klaster Pangan dapat segera terwujud,” ujar Abdul Ghani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dia juga menambahkan bahwa tanggung jawab PTPN III dalam Klaster Perkebunan adalah menjaga ketahanan pangan nasional (food security) dan mewujudkan swasembada gula konsumsi, meningkatkan produktivitas tebu, serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Abdul Ghani mengharapkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak dalam merealisasikan kerja sama ini.
“Kami mengharapkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak, yaitu PT RNI, PTPN VI dan PTPN VIII, untuk dapat terus bersinergi sehingga tujuan kerjasama sesuai ruang lingkup nota kesepahaman ini dapat terlaksana dan diimplementasikan,” katanya.
Kerja sama RNI dan PTPN III diwujudkan melalui kesepakatan penandatanganan Nota Kesepahaman yang terselenggara pada Kamis (28/10) berlokasi di Kantor PTPN III Holding, Jakarta.
Pengembangan lahan tebu kerja sama PTPN III dan RNI ini diantaranya berlokasi di perkebunan milik anak perusahaan PTPN III di wilayah Kabupaten Subang – Jawa Barat, Kabupaten Ngawi serta Malang – Jawa Timur, dengan potensi pengembangan seluas lebih dari 4.000 hektar.
Sementara itu Direktur Utama PT RNI, Arief Prasetyo Adi mengatakan kerja sama ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk terus melakukan transformasi ekosistem pangan dan pada kesempatan ini komoditas gula sebagai bagian dari transformasi industri gula nasional.
“Sinergi ini wujud transformasi pangan pada komoditas gula, melalui optimalisasi lahan tebu dan peningkatan peran petani tebu rakyat sebagai bagian dari transformasi gula nasional,” kata Arief.
Dirut RNI itu juga mengatakan bahwa peningkatan peran petani tebu rakyat pun juga sejalan dengan keinginan Menteri Erick untuk menjadikan Petani sebagai subyek dalam mewujudkan transformasi pangan.
Baca juga: Lahan kebun tebu di wilayah PG Sindanglaut Cirebon terus menyusut
Baca juga: Harga gula murah akibatkan lahan tebu di Cirebon menyusut
Baca juga: PG Sindanglaut akan tutup giling, petani tebu Cirebon resah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan bahwa PTPN sebagai BUMN yang berperan dalam menjaga ketahanan pangan (food security), memiliki tanggung jawab dalam mengimplementasikan salah satu dari 88 program prioritas strategis yang dicanangkan kementerian BUMN, yaitu mewujudkan swasembada gula konsumsi.
“Melalui sinergi antara PTPN III dan PT RNI ini maka diharapkan akan terbangun komitmen dan kekuatan sehingga tujuan dari peran masing-masing perusahaan dalam Klaster Perkebunan dan Klaster Pangan dapat segera terwujud,” ujar Abdul Ghani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dia juga menambahkan bahwa tanggung jawab PTPN III dalam Klaster Perkebunan adalah menjaga ketahanan pangan nasional (food security) dan mewujudkan swasembada gula konsumsi, meningkatkan produktivitas tebu, serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Abdul Ghani mengharapkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak dalam merealisasikan kerja sama ini.
“Kami mengharapkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak, yaitu PT RNI, PTPN VI dan PTPN VIII, untuk dapat terus bersinergi sehingga tujuan kerjasama sesuai ruang lingkup nota kesepahaman ini dapat terlaksana dan diimplementasikan,” katanya.
Kerja sama RNI dan PTPN III diwujudkan melalui kesepakatan penandatanganan Nota Kesepahaman yang terselenggara pada Kamis (28/10) berlokasi di Kantor PTPN III Holding, Jakarta.
Pengembangan lahan tebu kerja sama PTPN III dan RNI ini diantaranya berlokasi di perkebunan milik anak perusahaan PTPN III di wilayah Kabupaten Subang – Jawa Barat, Kabupaten Ngawi serta Malang – Jawa Timur, dengan potensi pengembangan seluas lebih dari 4.000 hektar.
Sementara itu Direktur Utama PT RNI, Arief Prasetyo Adi mengatakan kerja sama ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk terus melakukan transformasi ekosistem pangan dan pada kesempatan ini komoditas gula sebagai bagian dari transformasi industri gula nasional.
“Sinergi ini wujud transformasi pangan pada komoditas gula, melalui optimalisasi lahan tebu dan peningkatan peran petani tebu rakyat sebagai bagian dari transformasi gula nasional,” kata Arief.
Dirut RNI itu juga mengatakan bahwa peningkatan peran petani tebu rakyat pun juga sejalan dengan keinginan Menteri Erick untuk menjadikan Petani sebagai subyek dalam mewujudkan transformasi pangan.
Baca juga: Lahan kebun tebu di wilayah PG Sindanglaut Cirebon terus menyusut
Baca juga: Harga gula murah akibatkan lahan tebu di Cirebon menyusut
Baca juga: PG Sindanglaut akan tutup giling, petani tebu Cirebon resah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021