Kementerian Agama Kabupaten Garut menobatkan Bupati Garut Rudy Gunawan dan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman sebagai orang tua asuh santri untuk memberikan perlindungan dan perhatian khusus bagi santri di daerah setempat.
"Kami harus memberikan perlindungan santri, selama ini saya juga kan santri. Ini merupakan bagian dimana pemerintah daerah harus memberikan perlindungan terhadap santri," kata Bupati Garut Rudy Gunawan usai menerima penobatan sebagai orang tua asuh santri oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Garut Cece Hidayat saat Upacara Peringatan Hari Santri Tahun 2021 Tingkat Garut dengan tema "Santri Siaga Jiwa Raga" di lapangan Sekretariat Daerah Garut, Jumat.
Bupati yang menjadi inspektur upacara dalam peringatan Hari Santri Tahun 2021 itu mengatakan orang tua santri itu bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada para santri, khususnya santri yang ada di Kabupaten Garut.
Perhatian terhadap santri itu, kata dia, sudah sesuai dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren yang harus diimplementasikan oleh pemerintah daerah.
"Apalagi ada Undang-Undang Nomor 18 ya, di mana kami belum implementasi belum terlakukan," katanya.
Rudy menyampaikan seperti yang disebutkan Menteri Agama Republik Indonesia bahwa santri harus siaga jiwa raga, memberikan pengabdian jiwa raga yang totalitas, salah satunya berpartisipasi dalam penanggulangan COVID-19 dan berakhlak baik.
"Harapan kita semua di Kabupaten Garut ini harus meningkatkan komitmen kita terhadap akhlakul karimah, jadi, dakwah ini bukan saja dilakukan oleh para kiai, tetapi juga dapat dilakukan oleh santri-santri yang ada di tempatnya masing-masing," katanya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut Cece Hidayat menyatakan, adanya Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pendanaan Pesantren adalah sebuah hadiah yang terbesar bagi Hari Santri Nasional Tahun 2021.
Hal itu, kata dia, dapat menjadi momentum serta penguatan kepada pemerintah daerah dalam pemberian bantuan bagi pesantren.
"Mudah mudahan demikian ke depan juga didukung dengan adanya Perda Garut tentang Pesantren juga," katanya.
Cece menambahkan selain memiliki akhlak baik, para santri juga harus memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi kepada negara seperti seorang Syaikh Hasyim Asy’ari yang memberikan contoh membela agama dan negara.
"Mudah-mudahan momentum hari santri ini, para santri di Garut khususnya, menjadi motivasi bagaimana memberikan semangat juang agar membela bangsa dan negara, termasuk dalam rangka mensukseskan vaksin COVID-19," katanya.
Seorang santri salah satu peserta Peringatan Hari Santri Nasional 2021 tingkat Garut, Siti Fatimah (15) mengaku senang bisa mengikuti peringatan hari santri di tengah pandemi COVID-19 sebagai momentum mengenang jasa-jasa pahlawan dari kaum santri yang berjuang untuk negara dan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
"Semoga akhlak santri semakin meninggi terus dari peringatan ini, lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut optimistis tuntaskan 500 ribu dosis vaksin masuk level 2
Baca juga: Wabup Garut imbau masyarakat tak tergiur pinjaman "online"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kami harus memberikan perlindungan santri, selama ini saya juga kan santri. Ini merupakan bagian dimana pemerintah daerah harus memberikan perlindungan terhadap santri," kata Bupati Garut Rudy Gunawan usai menerima penobatan sebagai orang tua asuh santri oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Garut Cece Hidayat saat Upacara Peringatan Hari Santri Tahun 2021 Tingkat Garut dengan tema "Santri Siaga Jiwa Raga" di lapangan Sekretariat Daerah Garut, Jumat.
Bupati yang menjadi inspektur upacara dalam peringatan Hari Santri Tahun 2021 itu mengatakan orang tua santri itu bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada para santri, khususnya santri yang ada di Kabupaten Garut.
Perhatian terhadap santri itu, kata dia, sudah sesuai dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren yang harus diimplementasikan oleh pemerintah daerah.
"Apalagi ada Undang-Undang Nomor 18 ya, di mana kami belum implementasi belum terlakukan," katanya.
Rudy menyampaikan seperti yang disebutkan Menteri Agama Republik Indonesia bahwa santri harus siaga jiwa raga, memberikan pengabdian jiwa raga yang totalitas, salah satunya berpartisipasi dalam penanggulangan COVID-19 dan berakhlak baik.
"Harapan kita semua di Kabupaten Garut ini harus meningkatkan komitmen kita terhadap akhlakul karimah, jadi, dakwah ini bukan saja dilakukan oleh para kiai, tetapi juga dapat dilakukan oleh santri-santri yang ada di tempatnya masing-masing," katanya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut Cece Hidayat menyatakan, adanya Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pendanaan Pesantren adalah sebuah hadiah yang terbesar bagi Hari Santri Nasional Tahun 2021.
Hal itu, kata dia, dapat menjadi momentum serta penguatan kepada pemerintah daerah dalam pemberian bantuan bagi pesantren.
"Mudah mudahan demikian ke depan juga didukung dengan adanya Perda Garut tentang Pesantren juga," katanya.
Cece menambahkan selain memiliki akhlak baik, para santri juga harus memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi kepada negara seperti seorang Syaikh Hasyim Asy’ari yang memberikan contoh membela agama dan negara.
"Mudah-mudahan momentum hari santri ini, para santri di Garut khususnya, menjadi motivasi bagaimana memberikan semangat juang agar membela bangsa dan negara, termasuk dalam rangka mensukseskan vaksin COVID-19," katanya.
Seorang santri salah satu peserta Peringatan Hari Santri Nasional 2021 tingkat Garut, Siti Fatimah (15) mengaku senang bisa mengikuti peringatan hari santri di tengah pandemi COVID-19 sebagai momentum mengenang jasa-jasa pahlawan dari kaum santri yang berjuang untuk negara dan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
"Semoga akhlak santri semakin meninggi terus dari peringatan ini, lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut optimistis tuntaskan 500 ribu dosis vaksin masuk level 2
Baca juga: Wabup Garut imbau masyarakat tak tergiur pinjaman "online"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021