ANTARAJAWABARAT.com, 7/6 - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Karangetang (1.827 mdpl) dari siaga (level III) menjadi waspada (level II).

"Aktivitas Gunung Karangetang menurun sehingga statusnya diturunkan dari siaga ke waspada, namun tetap dalam pemantauan intensif," kata Kepala Bidang Pengawasan Gunung Api PVMBG Badan Geologi, Hendrasto di Bandung, Selasa.

Menurut Hendrasto, penurunan status Gunung Karangetang diturunkan pada Senin (6/6) pukul 15.00 WIB setelah dari 25 Maret 2011 bertahan pada status siaga (level III).

Gunung Karangetang yang dikenal juga sebagai G. Api Siau merupakan sebuah pulau gunungapi dan berada di bagian utara Pulau Siau termasuk kedalam kabupaten Sitaro yang berjarak sekitar 146 kilometer dari Kota Manado.
Pada Maret 2011, Gunung Karangetang sempat mencapai status awas (level IV) saat terjadi erupsi sehingga dilakukan pengungsian penduduk. Karakter letusan gunung itu mayoritas semburan abu vulkanik sehingga sempat mengganggu penerbangan.

"Aktivitas kegempaan mengalami penurunan terutama untuk jenis gempa guguran sejak 19 Mei 2011 tidak teramati lagi, begitu pula untuk gempa vulkanik mulai berkurang," kata Hendrasto.
Dengan status waspada, PVMBG merekomendasikan bagi warga di sekitar lokasi gunung itu untuk tidak beraktivitas mendaki atau mendekati kawah puncak Gunung Karangetang.

Menurut Hendrasto, hal yang perlu diwaspadai adalah lava pijar di lembah sungai yang berhulu dua gunung itu seperti Kali Nanitu, Pangi, Sense dan Kali Beka Barat.

"Pengungsi di daerah terdekat dengan gunung itu sudah bisa kembali ke rumah masing-masing, namun tetap waspada bila munculnya tanda-tanda peningkatan aktivitas gunung api itu," katanya.

Pada kesempatan itu, PVMBG merekomendasian elokasi penduduk di Kampung Sumelee, Lingarang, Lantung, Batuloso dan Kawowase Bagu serta Bawongpana. Daerah itu berada di daerah ancaman langsung bahaya awan panas karena topografinya mengakibatkan evakuasi tidak bisa dilakukan secara cepat.

"Material vulkanik di pasca letusan masih potensi menimbulkan banjir lava dan bandang, masyarakat disekitar sungai itu diminta waspada," kata Kepala Bidang Pengawasan Gunung Api PVMBG itu menambahkan.

(syarif)

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011