Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sempat menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di salah satu sekolah dasar, setelah ada guru yang dinyatakan positif COVID-19.
"Kami sempat menghentikan PTM di SD yang berada di Kecamatan Patrol, karena ada guru terpapar COVID-19," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Indramayu Deden Boni Koswara di Indramayu, Selasa.
Deden mengatakan, guru yang diketahui terpapar COVID-19 tersebut, setelah melakukan tes antigen pada saat akan mengikuti seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Setelah diketahui positif, lanjut Deden, pihaknya melakukan tes kepada kontak erat termasuk para guru, murid dan lainnya, untuk memastikan tidak adanya penularan.
"Setelah kami melakukan tes, ternyata semua dinyatakan negatif, untuk itu PTM kembali kita buka," tuturnya.
Ia menambahkan, setelah dilakukan pelacakan, ternyata guru tersebut melakukan bepergian ke luar kota, sehingga dapat dipastikan tidak ditemukan klaster COVID-19 selama PTM.
Deden menuturkan, selama PTM berlangsung, semua dalam keadaan aman, dan penerapan protokol kesehatan di sekolah pun bisa dibilang ketat.
"Kami berharap PTM ini terus berjalan, tanpa harus ada penyebaran COVID-19," katanya.
Baca juga: Tidak bayar pajak, Satpol PP Indramayu turunkan 165 reklame
Baca juga: Kesbangpol Indramayu nyatakan F-KAMIS LSM ilegal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kami sempat menghentikan PTM di SD yang berada di Kecamatan Patrol, karena ada guru terpapar COVID-19," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Indramayu Deden Boni Koswara di Indramayu, Selasa.
Deden mengatakan, guru yang diketahui terpapar COVID-19 tersebut, setelah melakukan tes antigen pada saat akan mengikuti seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Setelah diketahui positif, lanjut Deden, pihaknya melakukan tes kepada kontak erat termasuk para guru, murid dan lainnya, untuk memastikan tidak adanya penularan.
"Setelah kami melakukan tes, ternyata semua dinyatakan negatif, untuk itu PTM kembali kita buka," tuturnya.
Ia menambahkan, setelah dilakukan pelacakan, ternyata guru tersebut melakukan bepergian ke luar kota, sehingga dapat dipastikan tidak ditemukan klaster COVID-19 selama PTM.
Deden menuturkan, selama PTM berlangsung, semua dalam keadaan aman, dan penerapan protokol kesehatan di sekolah pun bisa dibilang ketat.
"Kami berharap PTM ini terus berjalan, tanpa harus ada penyebaran COVID-19," katanya.
Baca juga: Tidak bayar pajak, Satpol PP Indramayu turunkan 165 reklame
Baca juga: Kesbangpol Indramayu nyatakan F-KAMIS LSM ilegal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021