Bandung, 21/4 (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat mengalihkan target promosi wisata dari kawasan Timur Tengah ke Australia dan Spanyol pada 2011.
"Kondisi politik sejumlah negara di Timur Tengah yang memanas diprediksi berpengaruh terhadap aktifitas warganya untuk menunda bepergian ke luar negeri atau berwisata. Sementara promosi dari kawasan itu dialihkan ke Australia dan Spanyol," kata Kepala Dinas Budpar Jawa Barat Herdiwan I Suranta di Bandung, Rabu.
Menurut Herdiwan, pihaknya telah menganggarkan promosi wisata ke kawasan itu baik melalui agen perjalanan maupun melaui keikutsertaan dalam pameran pariwisata.
Ia menyebutkan, kawasan Timur Tengah merupakan salah satu pasar pariwisata yang potensial dan menunjukkan peningkatan angka kunjungan wisata ke Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini.
Namun gejolak politik di kawasan itu yang terus merembet ke sejumlah negara Arab, diperkirakan belum usai di akhir 2011. Hal itu menurut dia mengharuskan strategi pemasaran pariwisata Jabar dialihkan ke kawasan lain yang sama potensinya.
Selain itu, Jabar juga tetap menggenjot promosi wisata ke sejumlah negara yang tingkat kunjungan wisatanya ke Indonesia seperti Belanda, Malaysia, Singapura dan Korea.
Thailand dan AS juga merupakan salah satu kawasan yang menjadi tujuan promosi wisata Jawa Barat.
"Kuala Lumpur dan Singapura merupakan pintu masuk langsung ke Jabar, akses penerbangan langsung ke Bandung membuat kami optimis peningkatan jumlah wisatawan mancanegara akan tercapai," katanya.
Jumlah wisatawan mancanegara ke Jawa Barat pada 2010 mencapai 1,3 juta orang dari target 700 ribu orang. Peningkatan jumlah wisatawan yang masuk ke Jabar tidak lepas dari makin optimalnya penerbangan Bandung - Kuala Lumpur dan Singapura.
"Wisatawan yang masuk melalui Bandara Husein Sastranegara Bandung per harinya mencapai 500 orang. Sebagian besar memang masih melalui jalur Jakarta," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
"Kondisi politik sejumlah negara di Timur Tengah yang memanas diprediksi berpengaruh terhadap aktifitas warganya untuk menunda bepergian ke luar negeri atau berwisata. Sementara promosi dari kawasan itu dialihkan ke Australia dan Spanyol," kata Kepala Dinas Budpar Jawa Barat Herdiwan I Suranta di Bandung, Rabu.
Menurut Herdiwan, pihaknya telah menganggarkan promosi wisata ke kawasan itu baik melalui agen perjalanan maupun melaui keikutsertaan dalam pameran pariwisata.
Ia menyebutkan, kawasan Timur Tengah merupakan salah satu pasar pariwisata yang potensial dan menunjukkan peningkatan angka kunjungan wisata ke Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini.
Namun gejolak politik di kawasan itu yang terus merembet ke sejumlah negara Arab, diperkirakan belum usai di akhir 2011. Hal itu menurut dia mengharuskan strategi pemasaran pariwisata Jabar dialihkan ke kawasan lain yang sama potensinya.
Selain itu, Jabar juga tetap menggenjot promosi wisata ke sejumlah negara yang tingkat kunjungan wisatanya ke Indonesia seperti Belanda, Malaysia, Singapura dan Korea.
Thailand dan AS juga merupakan salah satu kawasan yang menjadi tujuan promosi wisata Jawa Barat.
"Kuala Lumpur dan Singapura merupakan pintu masuk langsung ke Jabar, akses penerbangan langsung ke Bandung membuat kami optimis peningkatan jumlah wisatawan mancanegara akan tercapai," katanya.
Jumlah wisatawan mancanegara ke Jawa Barat pada 2010 mencapai 1,3 juta orang dari target 700 ribu orang. Peningkatan jumlah wisatawan yang masuk ke Jabar tidak lepas dari makin optimalnya penerbangan Bandung - Kuala Lumpur dan Singapura.
"Wisatawan yang masuk melalui Bandara Husein Sastranegara Bandung per harinya mencapai 500 orang. Sebagian besar memang masih melalui jalur Jakarta," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011