Tasikmalaya, 18/4 (ANTARA) - Seorang siswa tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), mengikuti Ujian Nasional (UN) dengan pengawalan ketat petugas Lapas, Senin.
Seorang siswa salah satu SMK swasta di Tasikmalaya inisial HM tersandung masalah hukum akibat kenakalan remaja kasus pencabulan mengikuti UN hari pertama di sekolahnya bersama siswa peserta UN lainnya.
"Tahanan ini akibat kenalakan remaja, proses hukum masih berjalan, siswa bersangkutan masih bisa ikut ujian," kata Momo petugas Lapas Tasikmalaya yang mengawal siswa tersebut dari Lapas menuju sekolah dan sebaliknya.
Sementara itu salah seorang guru siswa tersebut, Sorojudin meyatakan HM masih bisa mengikuti UN meskipun sedang menjalani proses hukum.
Adanya pengawalan ketat petugas Lapas, Sorojudin menyayangkannya karena dinilai mengganggu konsentrasi siswa yang bersangkutan maupun siswa lainnya, namun tindakan itu diakuinya merupakan tugas yang harus dijalani.
"Tetap siswa kami yang terlibat hukum masih bisa ujian, setelah upaya sekolah dan pihak keluarga, agar siswa harus mengikuti ujian akhir," kata Sorojudin.
Selama mengikuti pelaksanaan UN hari pertama, kata Sorojudin, siswa HM tampak seperti biasa duduk dibangku diantara siswa peserta UN lainnya dan mengisi soal hingga selesai, selanjutnya langsung kembali ke Lapas.
Pihak sekolah, kata Sorojudin menilai HM merupakan siswa berprestasi dan kreatif di sekolah, bahkan tidak pernah bolos atau meninggalkan jam pelajaran.***4***
Feri P
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
Seorang siswa salah satu SMK swasta di Tasikmalaya inisial HM tersandung masalah hukum akibat kenakalan remaja kasus pencabulan mengikuti UN hari pertama di sekolahnya bersama siswa peserta UN lainnya.
"Tahanan ini akibat kenalakan remaja, proses hukum masih berjalan, siswa bersangkutan masih bisa ikut ujian," kata Momo petugas Lapas Tasikmalaya yang mengawal siswa tersebut dari Lapas menuju sekolah dan sebaliknya.
Sementara itu salah seorang guru siswa tersebut, Sorojudin meyatakan HM masih bisa mengikuti UN meskipun sedang menjalani proses hukum.
Adanya pengawalan ketat petugas Lapas, Sorojudin menyayangkannya karena dinilai mengganggu konsentrasi siswa yang bersangkutan maupun siswa lainnya, namun tindakan itu diakuinya merupakan tugas yang harus dijalani.
"Tetap siswa kami yang terlibat hukum masih bisa ujian, setelah upaya sekolah dan pihak keluarga, agar siswa harus mengikuti ujian akhir," kata Sorojudin.
Selama mengikuti pelaksanaan UN hari pertama, kata Sorojudin, siswa HM tampak seperti biasa duduk dibangku diantara siswa peserta UN lainnya dan mengisi soal hingga selesai, selanjutnya langsung kembali ke Lapas.
Pihak sekolah, kata Sorojudin menilai HM merupakan siswa berprestasi dan kreatif di sekolah, bahkan tidak pernah bolos atau meninggalkan jam pelajaran.***4***
Feri P
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011