Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat melakukan pengecekan terhadap pembongkaran bangunan yang menghambat saluran air untuk mencegah banjir di dua lokasi rawan sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi musim hujan agar tidak sampai terjadi bencana banjir atau diminimalkan.
"Saat musim hujan selalu terjadi banjir di Kota Bekasi. Kami ingin mencegah banjir atau setidaknya meminimalisasi potensi banjir agar tidak separah musim sebelumnya," kata Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono di Bekasi, Sabtu.
Tri didampingi jajaran Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi mengunjungi dua titik rawan banjir, yakni permukiman warga bantaran sungai di Kampung Tana Apit, Kecamatan Medan Satria serta Perumahan Kemang Regency.
Di lokasi pertama Tri memantau pekerjaan pembongkaran bangunan yang sudah dilakukan sejak awal bulan ini. Bangunan itu ditertibkan lantaran berdiri di atas saluran air tepi sungai.
"Bangunan-bangunan ini menghambat aliran air hingga menyebabkan musibah banjir di sekitar lokasi. Setelah kami lakukan pendekatan, warga tidak keberatan bangunannya ditertibkan," katanya.
Dia memastikan pekerjaan pembongkaran bangunan di atas sungai ini akan dituntaskan setelahnya pemerintah daerah menormalisasi aliran sungai.
"Setelah kita normalisasi, baru nanti kita tertibkan lagi bangunan yang berada di bantaran kali, harusnya bulan ini pembongkaran sudah selesai," katanya.
Usai meninjau Kampung Tana Apit, Wakil Wali Kota Bekasi itu langsung menuju Perumahan Kemang Regency untuk meninjau pembangunan tanggul dinding penahan tanah.
Tri menyebut sesuai kesepakatan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air pada Kementerian PUPR akan menuntaskan permasalahan banjir yang melanda wilayah Kota Bekasi akibat jebolnya tanggul khususnya di sekitar perumahan itu.
Kementerian PUPR, kata dia, menyatakan siap menyelesaikan persoalan bendungan Kali Bekasi yang sebelumnya digunakan untuk pengendali air minum dengan menambah fungsi bendungan sebagai pengendali banjir.
"Alhamdulillah sudah disepakati Kali Bekasi akan dikerjakan secara menyeluruh terkait permasalahan bantaran sungai. Ke depan bendungan yang dijadikan pengendali air minum akan dibuka, dibongkar dan dijadikan pengendali banjir. Untuk air minum dan irigasi akan kita buatkan pompa dalam waktu dekat," ucapnya.
Tri juga meminta pelaksana pekerjaan untuk mengkaji drainase yang masuk ke dalam Kali Bekasi setelah pembangunan tanggul dinding penahan tanah selesai agar tidak menimbulkan masalah baru.
"Ini perlu dikaji lebih komprehensif lagi terkait drainasenya, jangan sampai jika hujan turun, air menggenangi kawasan tersebut dan tidak terbuang ke kali, ini harus dihitung," kata dia.
Baca juga: Kementerian PUPR siapkan normalisasi Kali Jambe di Bekasi
Baca juga: Banjir yang melanda wilayah Cikarang Bekasi mulai surut
Baca juga: Ratusan rumah warga di Cikarang Bekasi terendam banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Saat musim hujan selalu terjadi banjir di Kota Bekasi. Kami ingin mencegah banjir atau setidaknya meminimalisasi potensi banjir agar tidak separah musim sebelumnya," kata Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono di Bekasi, Sabtu.
Tri didampingi jajaran Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi mengunjungi dua titik rawan banjir, yakni permukiman warga bantaran sungai di Kampung Tana Apit, Kecamatan Medan Satria serta Perumahan Kemang Regency.
Di lokasi pertama Tri memantau pekerjaan pembongkaran bangunan yang sudah dilakukan sejak awal bulan ini. Bangunan itu ditertibkan lantaran berdiri di atas saluran air tepi sungai.
"Bangunan-bangunan ini menghambat aliran air hingga menyebabkan musibah banjir di sekitar lokasi. Setelah kami lakukan pendekatan, warga tidak keberatan bangunannya ditertibkan," katanya.
Dia memastikan pekerjaan pembongkaran bangunan di atas sungai ini akan dituntaskan setelahnya pemerintah daerah menormalisasi aliran sungai.
"Setelah kita normalisasi, baru nanti kita tertibkan lagi bangunan yang berada di bantaran kali, harusnya bulan ini pembongkaran sudah selesai," katanya.
Usai meninjau Kampung Tana Apit, Wakil Wali Kota Bekasi itu langsung menuju Perumahan Kemang Regency untuk meninjau pembangunan tanggul dinding penahan tanah.
Tri menyebut sesuai kesepakatan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air pada Kementerian PUPR akan menuntaskan permasalahan banjir yang melanda wilayah Kota Bekasi akibat jebolnya tanggul khususnya di sekitar perumahan itu.
Kementerian PUPR, kata dia, menyatakan siap menyelesaikan persoalan bendungan Kali Bekasi yang sebelumnya digunakan untuk pengendali air minum dengan menambah fungsi bendungan sebagai pengendali banjir.
"Alhamdulillah sudah disepakati Kali Bekasi akan dikerjakan secara menyeluruh terkait permasalahan bantaran sungai. Ke depan bendungan yang dijadikan pengendali air minum akan dibuka, dibongkar dan dijadikan pengendali banjir. Untuk air minum dan irigasi akan kita buatkan pompa dalam waktu dekat," ucapnya.
Tri juga meminta pelaksana pekerjaan untuk mengkaji drainase yang masuk ke dalam Kali Bekasi setelah pembangunan tanggul dinding penahan tanah selesai agar tidak menimbulkan masalah baru.
"Ini perlu dikaji lebih komprehensif lagi terkait drainasenya, jangan sampai jika hujan turun, air menggenangi kawasan tersebut dan tidak terbuang ke kali, ini harus dihitung," kata dia.
Baca juga: Kementerian PUPR siapkan normalisasi Kali Jambe di Bekasi
Baca juga: Banjir yang melanda wilayah Cikarang Bekasi mulai surut
Baca juga: Ratusan rumah warga di Cikarang Bekasi terendam banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021