Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan migrasi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menuju digital merupakan hal yang wajib sehingga digitalisasi merupakan salah satu upaya jawaban tantangan agar bisa tetap bertahan saat pandemi COVID-19.
"Digitalisasi merupakan salah satu upaya untuk menjawab tantangan akan surutnya bisnis UMKM imbas dari pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat saat ini," kata Ridwan Kamil dalam sebuah diskusi secara virtual yang diadakan oleh marketplace, Kamis.
Ridwan Kamil menuturkan bahwa pertumbuhan ekonomi kreatif di Jawa Barat yang menerapkan digitalisasi mengalami pertumbuhan sebesar 40 persen di tengah pandemi.
Senada dengan Gubernur Jawa Barat, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung juga mengimbau para pelaku usaha mengadopsi platform digital.
"Para pelaku usaha, khususnya UMKM, terus didorong untuk masuk ke pasar daring atau marketplace, contohnya Tokopedia atau Blibli. Hal tersebut juga merupakan upaya menggerakkan roda perekonomian di tengah pandemi COVID-19,” kata Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah.
Berdasarkan data Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Kota Bandung, sebanyak 90 persen UMKM di Kota Bandung terkena dampak pandemi.
Salah satu upaya pemerintah untuk membantu para pelaku usaha, termasuk UMKM lokal dari industri makanan dan minuman hingga fesyen, untuk bertumbuh lebih pesat yaitu dengan mengakselerasi adopsi platform digital seperti pasar daring atau marketplace.
Mengingat pergeseran perilaku belanja masyarakat dari "offline" ke "online" terus terjadi selama pandemi.
Hal ini gencar dilakukan oleh pemerintah, termasuk Kota Bandung, Jawa Barat, demi mendorong laju perekonomian daerah yang selama ini terdampak pandemi COVID-19.
Kolaborasi menjadi kunci, kata Elly dan contohnya lewat Tokopedia Nyam, kampanye yang menggandeng penjual makanan dan minuman yang digagas oleh Tokopedia.
Dimsum 49 adalah salah satu UMKM yang telah merasakan peningkatan transaksi hingga hampir 2 kali lipat sejak mengikuti kampanye tersebut.
Bahkan Dimsum 49 kini bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi 200 karyawan dan menambah penghasilan bagi sekitar 3.000 re-seller yang mayoritas adalah ibu rumah tangga dan karyawan yang terdampak pandemi.
Sejumlah UMKM fesyen lokal, termasuk dari Bandung, juga memanfaatkan Tokopedia untuk bisa beradaptasi di tengah pandemi lewat Gerakan Bersebelas Melangkah Bareng.
Transaksi salah satu UMKM Bandung yang mengikuti kampanye tersebut, NOKHA, meningkat hampir 2,5 kali lipat lewat Tokopedia.
Brodo, contoh UMKM Bandung lainnya, mencatatkan peningkatan transaksi hampir 5,5 kali lipat.
Selain Tokopedia, Pemkot Bandung juga telah bekerja sama dengan Blibli untuk membantu pelaku UMKM yang terdampak pandemi COVID-19 dengan menyediakan laman khusus Pasar Kreatif Bandung.
Inisiatif ini diharapkan dapat menggerakkan perekonomian Bandung dengan meningkatkan konsumsi terhadap produk lokal buatan para pelaku UMKM.
Pemkot Bandung juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah platform social commerce, seperti Avana dan Evermos, untuk membantu UMKM Bandung memasarkan produk secara lebih luas.
Berbagai kolaborasi ini diharapkan dapat membuat ekonomi daerah, khususnya di Kota Bandung, terus menggeliat.
Baca juga: UMKM di Jawa Barat makin mudah dapatkan izin usaha dengan OSS
Baca juga: Pelaku UMKM butuh akses keilmuan untuk digitalisasi, kata Wagub Jabar
Baca juga: Pemprov Jabar-marketplace bangun UMKM Center di 5.312 desa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Digitalisasi merupakan salah satu upaya untuk menjawab tantangan akan surutnya bisnis UMKM imbas dari pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat saat ini," kata Ridwan Kamil dalam sebuah diskusi secara virtual yang diadakan oleh marketplace, Kamis.
Ridwan Kamil menuturkan bahwa pertumbuhan ekonomi kreatif di Jawa Barat yang menerapkan digitalisasi mengalami pertumbuhan sebesar 40 persen di tengah pandemi.
Senada dengan Gubernur Jawa Barat, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung juga mengimbau para pelaku usaha mengadopsi platform digital.
"Para pelaku usaha, khususnya UMKM, terus didorong untuk masuk ke pasar daring atau marketplace, contohnya Tokopedia atau Blibli. Hal tersebut juga merupakan upaya menggerakkan roda perekonomian di tengah pandemi COVID-19,” kata Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah.
Berdasarkan data Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Kota Bandung, sebanyak 90 persen UMKM di Kota Bandung terkena dampak pandemi.
Salah satu upaya pemerintah untuk membantu para pelaku usaha, termasuk UMKM lokal dari industri makanan dan minuman hingga fesyen, untuk bertumbuh lebih pesat yaitu dengan mengakselerasi adopsi platform digital seperti pasar daring atau marketplace.
Mengingat pergeseran perilaku belanja masyarakat dari "offline" ke "online" terus terjadi selama pandemi.
Hal ini gencar dilakukan oleh pemerintah, termasuk Kota Bandung, Jawa Barat, demi mendorong laju perekonomian daerah yang selama ini terdampak pandemi COVID-19.
Kolaborasi menjadi kunci, kata Elly dan contohnya lewat Tokopedia Nyam, kampanye yang menggandeng penjual makanan dan minuman yang digagas oleh Tokopedia.
Dimsum 49 adalah salah satu UMKM yang telah merasakan peningkatan transaksi hingga hampir 2 kali lipat sejak mengikuti kampanye tersebut.
Bahkan Dimsum 49 kini bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi 200 karyawan dan menambah penghasilan bagi sekitar 3.000 re-seller yang mayoritas adalah ibu rumah tangga dan karyawan yang terdampak pandemi.
Sejumlah UMKM fesyen lokal, termasuk dari Bandung, juga memanfaatkan Tokopedia untuk bisa beradaptasi di tengah pandemi lewat Gerakan Bersebelas Melangkah Bareng.
Transaksi salah satu UMKM Bandung yang mengikuti kampanye tersebut, NOKHA, meningkat hampir 2,5 kali lipat lewat Tokopedia.
Brodo, contoh UMKM Bandung lainnya, mencatatkan peningkatan transaksi hampir 5,5 kali lipat.
Selain Tokopedia, Pemkot Bandung juga telah bekerja sama dengan Blibli untuk membantu pelaku UMKM yang terdampak pandemi COVID-19 dengan menyediakan laman khusus Pasar Kreatif Bandung.
Inisiatif ini diharapkan dapat menggerakkan perekonomian Bandung dengan meningkatkan konsumsi terhadap produk lokal buatan para pelaku UMKM.
Pemkot Bandung juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah platform social commerce, seperti Avana dan Evermos, untuk membantu UMKM Bandung memasarkan produk secara lebih luas.
Berbagai kolaborasi ini diharapkan dapat membuat ekonomi daerah, khususnya di Kota Bandung, terus menggeliat.
Baca juga: UMKM di Jawa Barat makin mudah dapatkan izin usaha dengan OSS
Baca juga: Pelaku UMKM butuh akses keilmuan untuk digitalisasi, kata Wagub Jabar
Baca juga: Pemprov Jabar-marketplace bangun UMKM Center di 5.312 desa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021