Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum berharap pemuda atau kaum milenial tertarik dan mengerti tentang ilmu pertanian untuk mengembangkan diri menjadi petani sehingga dapat meningkatkan dan mendukung produktivitas pertanian.
"Sekarang tidak ada kata 'superman', perlu kekuatan yang lahir berdasarkan kolaborasi, saya berharap pemuda ada yang berpihak dan mengerti soal pertanian," kata UU Ruzhanul Ulum saat meluncurkan Rintisan Usaha Petani Milenial Bidang Perkebunan di Kabupaten Garut, Selasa.
Ia mengatakan kepala daerah kota/kabupaten di Jabar harus mendukung program yang mendorong kaum muda untuk mengembangkan diri pada sektor pertanian di daerahnya.
Profesi petani, kata dia, tidak hanya dilakukan oleh kalangan usia tua, tetapi harus ada generasi baru agar kegiatan pertanian terus berlanjut dan semakin berkembang untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
"Pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat sedang mengembangkan Petani Milenial untuk menjawab permasalahan di bidang pertanian, khususnya regenerasi petani," kata mantan Bupati Tasikmalaya itu.
Ia berharap adanya generasi baru petani dari kalangan milenial di Jabar nantinya akan meningkatkan dan mendukung produktivitas sektor pertanian.
Selain itu, lanjut dia, petani harus terus melakukan inovasi dan beradaptasi dengan tuntutan zaman seperti mampu menguasai ilmu dan teori di bidang pertanian agar dapat meningkatkan produktivitas, dan kualitas hasil pertanian di Jabar.
"Karena pertanian kali ini berbeda dengan zaman dulu, kondisi alamnya beda kalau dulu 'gejebur' (turun) ke sawah, sekarang harus memiliki kemampuan, termasuk teknologi pertanian harus dikuasai," katanya.
Asisten II Bagian Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Garut Toni Tisna Somantri menyatakan Petani Milenial merupakan program yang tepat apalagi di Garut memiliki potensi pertanian yang luar biasa jika dikelola dengan baik.
"Tidak hanya kopi, ada juga jeruk Garut, dan produk pertanian lainnya yang luar biasa potensinya," katanya.
Baca juga: Petani muda dan Distan Garut kolaborasi tanam jagung di lahan 8 hektare
Baca juga: IPB dorong mahasiswanya jadi petani milenial
Baca juga: BNI gerakkan program "milenial smartfarming" bagi petani muda
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Sekarang tidak ada kata 'superman', perlu kekuatan yang lahir berdasarkan kolaborasi, saya berharap pemuda ada yang berpihak dan mengerti soal pertanian," kata UU Ruzhanul Ulum saat meluncurkan Rintisan Usaha Petani Milenial Bidang Perkebunan di Kabupaten Garut, Selasa.
Ia mengatakan kepala daerah kota/kabupaten di Jabar harus mendukung program yang mendorong kaum muda untuk mengembangkan diri pada sektor pertanian di daerahnya.
Profesi petani, kata dia, tidak hanya dilakukan oleh kalangan usia tua, tetapi harus ada generasi baru agar kegiatan pertanian terus berlanjut dan semakin berkembang untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
"Pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat sedang mengembangkan Petani Milenial untuk menjawab permasalahan di bidang pertanian, khususnya regenerasi petani," kata mantan Bupati Tasikmalaya itu.
Ia berharap adanya generasi baru petani dari kalangan milenial di Jabar nantinya akan meningkatkan dan mendukung produktivitas sektor pertanian.
Selain itu, lanjut dia, petani harus terus melakukan inovasi dan beradaptasi dengan tuntutan zaman seperti mampu menguasai ilmu dan teori di bidang pertanian agar dapat meningkatkan produktivitas, dan kualitas hasil pertanian di Jabar.
"Karena pertanian kali ini berbeda dengan zaman dulu, kondisi alamnya beda kalau dulu 'gejebur' (turun) ke sawah, sekarang harus memiliki kemampuan, termasuk teknologi pertanian harus dikuasai," katanya.
Asisten II Bagian Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Garut Toni Tisna Somantri menyatakan Petani Milenial merupakan program yang tepat apalagi di Garut memiliki potensi pertanian yang luar biasa jika dikelola dengan baik.
"Tidak hanya kopi, ada juga jeruk Garut, dan produk pertanian lainnya yang luar biasa potensinya," katanya.
Baca juga: Petani muda dan Distan Garut kolaborasi tanam jagung di lahan 8 hektare
Baca juga: IPB dorong mahasiswanya jadi petani milenial
Baca juga: BNI gerakkan program "milenial smartfarming" bagi petani muda
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021