Bandung, 28/2 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan merelokasi kawasan industri tekstil dari wilayah Bandung Selatan (Majalaya-Rancaekek) ke wilayah Majalengka.

"Hasil rakor dengan Presiden kemarin dibahas tentang industri tekstil di Jabar. Di masa depan akan dipusatkan di Majalengka," kata Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan, di Bandung, Senin.

Gubernur mengatakan, alasan dipindahkannya industri tekstil di Jawa Barat ke Majalengka karena wilayah Bandung Selatan yang selama ini dijadikan pusat tekstil sering terjadi banjir.

"Ya tentu alasannya cukup rasional karena Majalengka atau Bandung Selatan sering banjir," kata Ahmad Heryawan.

Ia mengatakan, relokasi industri tekstil Jabar ke Majalengka tersebut diharapkan bisa seiring dan sejalan dengan pembangunan Bandara Internasional Kertajati.

Menurutnya, program relokasi industri tekstil tersebut merupakan proyek jangka panjang dan membutuhkan waktu 10 hingga 15 tahun.

"Ini kan program koridor yang membutuhkan waktu 5 hingga 10 tahun atau 10 hingga 15 tahun," katanya.

Untuk saat ini, realisasi dari relokasi kawasan industri di Jabar tersebut akan dimulai dengan program pembukaan kawasan tersebut.

"Sekarang sudah dimulai, tetapi membuka kawasan terlebih dahulu," ujarnya.

Ia menambahkan, selain membahas relokasi kawasan industri di Jabar, dalam rapat kerja antara Presiden dan Gubernur Jabar, juga dibahas tentang ditunjuknya Kota Cirebon dan Bandung sebagai kawasan industri kreatif di Jabar dan pembangunan di Jabar Selatan.

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011