Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mencatat angka kematian akibat sakit demam berdarah dengue (DBD) sepanjang tahun 2021 menurun dibandingkan tahun sebelumnya, dimana pasien meninggal hanya tiga orang dengan penanganan kasus puluhan orang.
"Tahun lalu pasien meninggal karena DBD sebanyak tujuh orang dengan tingkat penanganan mencapai ratusan orang. Hingga Agustus ini, pasien meninggal hanya tiga orang dengan penanganan puluhan orang," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianjur, Senin.
Ia menjelaskan, data tersebut merupakan data penanganan pasien DBD di rumah sakit yang ada di Cianjur, dengan diagnosa hasil dari laboratorium berupa antigen khusus untuk DBD.
"Ini merupakan data pasti kasus yang terdiagnosa DBD hanya mencapai puluhan orang dan mendapat penanganan di rumah sakit," katanya.
Selama ini, ungkap dia, antisipasi merebaknya kasus DBD secara gencar dilakukan pihaknya dengan melibatkan berbagai pihak hingga tingkat desa karena merupakan kasus infeksi yang bersumber dari lingkungan.
Sehingga pencegahan dengan berbagai cara termasuk menjaga kesehatan lingkungan terutama di daerah rawan, harus dilakukan bersama dengan masyarakat seperti membersihkan saluran yang tersumbat hingga menaburkan bubuk abate.
“Kami juga mengirim petugas untuk melakukan fogging ke sejumlah wilayah yang selama ini, rawan terjadi kasus DBD, termasuk di wilayah kota dan timur Cianjur," katanya.
Namun yang terpenting tambah dia, warga secara rutin bergotong-royong membersihkan area yang tertutup dan tergenang air serta meminta petugas untuk melakukan fogging atau pengasapan guna membunuh jentik nyamuk yang bersarang di gorong-gorong.
Baca juga: Satpol PP Cianjur amankan delapan pelaku pembuang sampah sembarangan
Baca juga: MUI Cianjur imbau warga tidak lakukan pawai obor Tahun Baru Islam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Tahun lalu pasien meninggal karena DBD sebanyak tujuh orang dengan tingkat penanganan mencapai ratusan orang. Hingga Agustus ini, pasien meninggal hanya tiga orang dengan penanganan puluhan orang," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianjur, Senin.
Ia menjelaskan, data tersebut merupakan data penanganan pasien DBD di rumah sakit yang ada di Cianjur, dengan diagnosa hasil dari laboratorium berupa antigen khusus untuk DBD.
"Ini merupakan data pasti kasus yang terdiagnosa DBD hanya mencapai puluhan orang dan mendapat penanganan di rumah sakit," katanya.
Selama ini, ungkap dia, antisipasi merebaknya kasus DBD secara gencar dilakukan pihaknya dengan melibatkan berbagai pihak hingga tingkat desa karena merupakan kasus infeksi yang bersumber dari lingkungan.
Sehingga pencegahan dengan berbagai cara termasuk menjaga kesehatan lingkungan terutama di daerah rawan, harus dilakukan bersama dengan masyarakat seperti membersihkan saluran yang tersumbat hingga menaburkan bubuk abate.
“Kami juga mengirim petugas untuk melakukan fogging ke sejumlah wilayah yang selama ini, rawan terjadi kasus DBD, termasuk di wilayah kota dan timur Cianjur," katanya.
Namun yang terpenting tambah dia, warga secara rutin bergotong-royong membersihkan area yang tertutup dan tergenang air serta meminta petugas untuk melakukan fogging atau pengasapan guna membunuh jentik nyamuk yang bersarang di gorong-gorong.
Baca juga: Satpol PP Cianjur amankan delapan pelaku pembuang sampah sembarangan
Baca juga: MUI Cianjur imbau warga tidak lakukan pawai obor Tahun Baru Islam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021