Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi terkoreksi jelang rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat.
Rupiah dibuka melemah 12 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp14.355 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.343 per dolar AS.
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Jumat, mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang tumbuh positif dapat menjadi penopang pergerakan rupiah hari ini.
"Secara lokal memang terlihat positif dan bisa membuat rupiah menguat, namun di satu sisi di pasar internasional perlu diperhatikan data Non Farm Payroll AS yang malam ini rilis," ujar Nikolas.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7,07 persen (yoy) pada kuartal II 2021 didukung upaya pemerintah yang gencar dalam menjalankan program vaksinasi sehingga mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melakukan mobilitas.
Pertumbuhan positif tersebut di atas ekspektasi dan yang pertama setelah empat kuartal terkontraksi. Indonesia pun resmi lepas dari resesi.
"Secara keseluruhan data tenaga kerja AS nanti malam diperkirakan optimis. Jadi untuk rupiah perlu waspada jelang penutupan nanti sore, bisa saja pelaku pasar jadi beralih ke wait-and-see lagi," kata Nikolas.
Nanti malam di AS akan dirilis data indeks upah rata-rata per jam, jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian, dan tingkat pengangguran. Jika ketiga data tersebut dirilis dengan hasil yang lebih buruk dari estimasi, berpotensi memicu pelemahan dolar.
Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (5/8) kemarin mencapai 35.764 kasus baru sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,56 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 masih tinggi yaitu bertambah 1.739 kasus sehingga totalnya mencapai 102.375 kasus.
Meski demikian, sebanyak 2,94 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif COVID-19 sehingga total kasus aktif mencapai 518.310 kasus.
Pada Kamis (5/8) kemarin, rupiah ditutup terkoreksi 30 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp14.343 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.3139 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah Jumat pagi melemah 12 poin
Baca juga: Kurs Rupiah melemah tertekan pernyataan hawkish The Fed
Baca juga: Kurs Rupiah terkoreksi dipicu pernyataan pejabat The Fed soal stimulus
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Rupiah dibuka melemah 12 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp14.355 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.343 per dolar AS.
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Jumat, mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang tumbuh positif dapat menjadi penopang pergerakan rupiah hari ini.
"Secara lokal memang terlihat positif dan bisa membuat rupiah menguat, namun di satu sisi di pasar internasional perlu diperhatikan data Non Farm Payroll AS yang malam ini rilis," ujar Nikolas.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7,07 persen (yoy) pada kuartal II 2021 didukung upaya pemerintah yang gencar dalam menjalankan program vaksinasi sehingga mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melakukan mobilitas.
Pertumbuhan positif tersebut di atas ekspektasi dan yang pertama setelah empat kuartal terkontraksi. Indonesia pun resmi lepas dari resesi.
"Secara keseluruhan data tenaga kerja AS nanti malam diperkirakan optimis. Jadi untuk rupiah perlu waspada jelang penutupan nanti sore, bisa saja pelaku pasar jadi beralih ke wait-and-see lagi," kata Nikolas.
Nanti malam di AS akan dirilis data indeks upah rata-rata per jam, jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian, dan tingkat pengangguran. Jika ketiga data tersebut dirilis dengan hasil yang lebih buruk dari estimasi, berpotensi memicu pelemahan dolar.
Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (5/8) kemarin mencapai 35.764 kasus baru sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,56 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 masih tinggi yaitu bertambah 1.739 kasus sehingga totalnya mencapai 102.375 kasus.
Meski demikian, sebanyak 2,94 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif COVID-19 sehingga total kasus aktif mencapai 518.310 kasus.
Pada Kamis (5/8) kemarin, rupiah ditutup terkoreksi 30 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp14.343 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.3139 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah Jumat pagi melemah 12 poin
Baca juga: Kurs Rupiah melemah tertekan pernyataan hawkish The Fed
Baca juga: Kurs Rupiah terkoreksi dipicu pernyataan pejabat The Fed soal stimulus
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021