Badan Intelijen Negara menggelar vaksinasi COVID-19 di pondok pesantren, madrasah, dan vaksinasi dengan cara mendatangi rumah ke rumah.

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi Purnawirawan Budi Gunawan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, menyebutkan meninjau langsung vaksinasi pelajar di Yayasan Madrasah Tanwiriyyah, vaksinasi door to door di Desa Sukasari, Jawa Barat.

Budi Gunawan mengatakan bahwa kegiatan tersebut untuk mencapai target 70 persen kekebalan kelompok.

Kepala BIN juga meninjau pembagian bantuan sosial (bansos) di Desa Karang Tengah, Cianjur, Jawa Barat.

Ia mengatakan bahwa program vaksinasi COVID-19 bagi pelajar merupakan arahan dari Presiden RI Joko Widodo.
 

Menurut dia, vaksinasi COVID-19 bisa menyelamatkan diri sendiri serta keluarga, khususnya vaksinasi COVID-19 di ponpes sangatlah penting guna mencegah santri atau siswa terpapar COVID-19.

"Hari ini sesuai dengan petunjuk dari Bapak Presiden, kami dari BIN melanjutkan program vaksinasi bagi anak pelajar di Cianjur. Hal tersebut untuk menekan angka kenaikan COVID-19 juga di kalangan anak-anak," kata Budi Gunawan.

Vaksinasi di ponpes serta madrasah secara rumah ke rumah dan pembagian bansos juga digelar serentak di tujuh provinsi, yaitu Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

Untuk di tujuh provinsi Indonesia, pihaknya menyebarkan 15.000 vaksin dan 15.000 sembako beserta vitamin.

Budi Gunawan menjelaskan bahwa anak-anak santri atau siswa merupakan salah satu target utama dalam pemberian vaksin COVID-19. Hal tersebut karena tingkat penularan COVID-19 sangatlah cepat bila terjadi pada anak-anak.

"Nanti pun setelah anak-anak sudah divaksin, harus diberi pengertian untuk tetap selalu menerapkan prokes. Anak-anak pada masa pandemi COVID-19 harus diberikan perhatian khusus,” katanya.
 

Dengan vaksin COVID-19, dia berharap kekebalan kelompok bisa tercapai untuk menghindari penularan COVID-19. Program kali ini merupakan akselerasi dari program vaksinasi tiga juta dosis per hari yang merupakan target pemerintah.

Ia berharap program vaksinasi pemerintah bisa mengapai target sehingga target herd immunity atau kekebalan komunal pun bisa mencapai 70 persen di akhir tahun 2021.

Budi saat membagikan paket sembako kepada masyarakat di Desa Karang Tengah, Cianjur, mengatakan bahwa paket sembako pada kali ini merupakan bantuan untuk masyarakat pada masa PPKM level 4 yang diharapkan bisa bermanfaat bagi para penerimanya.

Bagi para penerima, pihaknya berharap bantuan ini bisa bermanfaat bagi mereka dan keluarga.

Budi mengingatkan kepada masyarakat Indonesia yang sudah divaksin agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Pasalnya, walaupun sudah divaksin, tetap ada kemungkinan terpapar jika tidak menerapkan prokes dengan ketat.

"Tetap mengikuti prokes, seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, serta yang lainnya. Insyaallah, pandemi COVID-19 bisa segera berakhir," ucapnya.
 

Sementara itu, Kepala Yayasan Madrasah Tanwiriyyah Cianjur K.H. Deden Tanwiri mengaku sangat senang dan merasa tersanjung karena ponpesnya terpilih sebagai lokasi vaksinasi nasional untuk pertama kalinya di Cianjur bagi usia 12—18 tahun.

"Kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada pemerintah pusat, khususnya BIN yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Semoga mereka diberikan kekuatan serta semangat yang tinggi untuk terus mengejar target yang dicanangkan. Insyaallah, COVID-19 bisa segera berakhir," ujarnya.

Baca juga: Wagub Jawa Barat tinjau vaksinasi di Ponpes Kempek Cirebon

Baca juga: Presiden tinjau vaksinasi untuk ulama, santri, tokoh agama di Semarang

Baca juga: Wagub Jabar ungkap santri dijadwalkan vaksinasi pada Maret 2021

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021