Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Garut menyampaikan harga sejumlah bahan pangan di pasaran cenderung stabil, adapun sebagian terjadi kenaikan namun tidak terlalu tinggi saat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan jelang Idul Adha.
"Tidak terlalu (kenaikan harga), harga cenderung stabil walau ada kenaikan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Garut Nia Gania Karyana di Garut, Minggu.
Ia menuturkan tim dari Disperindag Garut sudah mendatangi sejumlah pasar tradisional maupun pasar swalayan untuk mengecek langsung ketersediaan barang pangan pokok masyarakat.
Hasil peninjauan di lapangan, kata dia, sejumlah kebutuhan pokok di 15 pasar pemerintah tersedia aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat diterapkan PPKM, maupun saat ini menjelang Idul Adha.
"Barusan saya keliling pasar termasuk di supermall, alhamdulilah tersedia cukup," katanya.
Produsen sayuran di Pasar Induk Ciawitali Oping menyatakan sejumlah komoditas sayuran sejak beberapa hari ke belakang atau selama PPKM Darurat tidak terjadi kenaikan harga, selama ini relatif stabil, bahkan ada yang turun.
Terkait daya beli selama PPKM Darurat, kata dia, cukup rendah, akibatnya terjadi penurunan penjualan sehingga harga stabil atau turun karena minimnya pembeli.
"Di masa PPKM Darurat ini penjualannya sedang menurun, ini karena pengaruh dari banyaknya warung nasi dan restoran maupun pelaku bisnis kuliner lainnya tutup," katanya.
Seorang ibu rumah tangga Kusuma mengatakan harga kebutuhan pokok seperti beras, minyak, dan lainnya normal, tidak terjadi kenaikan selama PPKM Darurat.
Bahkan, kata dia, ada komoditas seperti daging ayam harganya turun dari Rp30 ribu menjadi Rp28 ribu per kilogram.
"Harga ayam justru turun dari Rp30 ribu sekarang Rp28 ribu, sebenarnya harga segitu bukan turun, tapi normal," kata Kusuma warga Tarogong Kaler, Garut.
Baca juga: Harga cabai rawit di Garut naik akibat pasokan dari petani minim
Baca juga: Disperindag Garut: Harga gula pasir di pasaran belum stabil
Baca juga: Harga bawang putih dan bombai impor turun di pasar induk Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Tidak terlalu (kenaikan harga), harga cenderung stabil walau ada kenaikan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Garut Nia Gania Karyana di Garut, Minggu.
Ia menuturkan tim dari Disperindag Garut sudah mendatangi sejumlah pasar tradisional maupun pasar swalayan untuk mengecek langsung ketersediaan barang pangan pokok masyarakat.
Hasil peninjauan di lapangan, kata dia, sejumlah kebutuhan pokok di 15 pasar pemerintah tersedia aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat diterapkan PPKM, maupun saat ini menjelang Idul Adha.
"Barusan saya keliling pasar termasuk di supermall, alhamdulilah tersedia cukup," katanya.
Produsen sayuran di Pasar Induk Ciawitali Oping menyatakan sejumlah komoditas sayuran sejak beberapa hari ke belakang atau selama PPKM Darurat tidak terjadi kenaikan harga, selama ini relatif stabil, bahkan ada yang turun.
Terkait daya beli selama PPKM Darurat, kata dia, cukup rendah, akibatnya terjadi penurunan penjualan sehingga harga stabil atau turun karena minimnya pembeli.
"Di masa PPKM Darurat ini penjualannya sedang menurun, ini karena pengaruh dari banyaknya warung nasi dan restoran maupun pelaku bisnis kuliner lainnya tutup," katanya.
Seorang ibu rumah tangga Kusuma mengatakan harga kebutuhan pokok seperti beras, minyak, dan lainnya normal, tidak terjadi kenaikan selama PPKM Darurat.
Bahkan, kata dia, ada komoditas seperti daging ayam harganya turun dari Rp30 ribu menjadi Rp28 ribu per kilogram.
"Harga ayam justru turun dari Rp30 ribu sekarang Rp28 ribu, sebenarnya harga segitu bukan turun, tapi normal," kata Kusuma warga Tarogong Kaler, Garut.
Baca juga: Harga cabai rawit di Garut naik akibat pasokan dari petani minim
Baca juga: Disperindag Garut: Harga gula pasir di pasaran belum stabil
Baca juga: Harga bawang putih dan bombai impor turun di pasar induk Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021