Ngamprah, 9/12 (ANTARA) - Arus lalulintas kendaraan jalur Ngamprah-Cisarua Kabupaten Bandung Barat (KBB),Jabar, terganggu akibat longsoran tanah merah yang memenuhi badan jalan di kawasan tersebut.
Akibatnya, pengendara sepeda motor pun tak bisa melintas di jalan yang terletak di Kampung Epen Desa Bojongkoneng Kecamatan Ngamprah, kata seorang warga bernama Ipah (30), Kamis.
Menurutnya, longsor terjadi bada Maghrib hari Rabu (8/12) lalu. Dengan adanya longsoran tanah yang memenuhi badan jalan menyebabkan ia terpaksa jalan kaki di ruas jalan yang terkena material longsoran.
"Saya juga tadi pagi harus jalan kaki dulu sebentar. Ya, barang belanjaan yang dibeli dari Pasar Padalarang ini jadi telat ke warung," tuturnya yang mengaku berjualan.
Tak hanya Ipah, bahkan barang dagangan berupa sayur-mayur yang disediakan dari Cisarua menuju Pasar Padalarang pun terlambat kedatangannya.
Asep Syueb, mengatakan hal itu karena mobil pengangkut sayuran itu harus memutar lebih jauh.
Terkait penyebab longsor, warga kampung setempat mengakui itu dikarenakan derasnya hujan yang mengguyur kampung di perbukitan itu semalam.
Dari pantauan, sejumlah warga bergotong royong memindahkan material longsoran yang menutup ruas jalan itu.
Berbekal peralatan seadanya seperti cangkul dan alat pemotong lainnya, mereka bahu membahu memindahkan bonggol pohon bambu yang cukup besar.
Bahkan, untuk memindahkan akar pohon itu, puluhan warga harus menariknya dengan seutas tambang.
Tak hanya warga, aparat kepolisian dari Polsek Padalarang pun terlihat membantu. Bahkan, Kapolsek Padalarang AKP Iip Saripudin terlihat membaur dengan warga untuk memindahkan material longsoran.
Menurut Kapolsek Padalarang Iip Saripudin, pihaknya dibantu komponen masyarakat lainnya terus melakukan pembersihan material longsor masih menggunakan alat sederhana. Dikatakannya, longsor itu terjadi akibat guyuran hujan yang cukup deras.
"Longsor diperkirakan terjadi pada pukul 20.30 WIB tadi malam. Saat kejadian lalu lintas sudah sepi sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Dengan adanya longsor ini warga yang melintas harus waspada," katanya menambahkan.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
Akibatnya, pengendara sepeda motor pun tak bisa melintas di jalan yang terletak di Kampung Epen Desa Bojongkoneng Kecamatan Ngamprah, kata seorang warga bernama Ipah (30), Kamis.
Menurutnya, longsor terjadi bada Maghrib hari Rabu (8/12) lalu. Dengan adanya longsoran tanah yang memenuhi badan jalan menyebabkan ia terpaksa jalan kaki di ruas jalan yang terkena material longsoran.
"Saya juga tadi pagi harus jalan kaki dulu sebentar. Ya, barang belanjaan yang dibeli dari Pasar Padalarang ini jadi telat ke warung," tuturnya yang mengaku berjualan.
Tak hanya Ipah, bahkan barang dagangan berupa sayur-mayur yang disediakan dari Cisarua menuju Pasar Padalarang pun terlambat kedatangannya.
Asep Syueb, mengatakan hal itu karena mobil pengangkut sayuran itu harus memutar lebih jauh.
Terkait penyebab longsor, warga kampung setempat mengakui itu dikarenakan derasnya hujan yang mengguyur kampung di perbukitan itu semalam.
Dari pantauan, sejumlah warga bergotong royong memindahkan material longsoran yang menutup ruas jalan itu.
Berbekal peralatan seadanya seperti cangkul dan alat pemotong lainnya, mereka bahu membahu memindahkan bonggol pohon bambu yang cukup besar.
Bahkan, untuk memindahkan akar pohon itu, puluhan warga harus menariknya dengan seutas tambang.
Tak hanya warga, aparat kepolisian dari Polsek Padalarang pun terlihat membantu. Bahkan, Kapolsek Padalarang AKP Iip Saripudin terlihat membaur dengan warga untuk memindahkan material longsoran.
Menurut Kapolsek Padalarang Iip Saripudin, pihaknya dibantu komponen masyarakat lainnya terus melakukan pembersihan material longsor masih menggunakan alat sederhana. Dikatakannya, longsor itu terjadi akibat guyuran hujan yang cukup deras.
"Longsor diperkirakan terjadi pada pukul 20.30 WIB tadi malam. Saat kejadian lalu lintas sudah sepi sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Dengan adanya longsor ini warga yang melintas harus waspada," katanya menambahkan.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010