Satuan Reserse Kriminal Polres Indramayu, Jawa Barat, masih mendalami kasus pembunuhan dan bunuh diri yang melibatkan pasangan suami istri (pasutri).
"Masih kami dalami ya (untuk kasus pembunuhan dan bunuh diri pasutri)," kata Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Luthfi Olot Gigantara di Indramayu, Jumat.
Luthfi mengatakan kejadian diduga pembunuhan dan bunuh diri yang menimpa pasutri itu terjadi pada Kamis (1/7) malam sekitar jam 22.00 WIB.
Pihaknya juga belum dapat memastikan motif kasus itu, karena sampai saat ini masih dalam penyelidikan, karena saksi-saksi juga sedang menjalani isolasi mandiri.
"Saksi-saksi yang disebut dalam surat wasiat juga masih melakukan isolasi mandiri," tuturnya.
Ia mengatakan saat ini jenazah pasutri sudah dibawa ke RS Bhayangkara Indramayu, dan kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
Menurutnya karena korban sedang sakit dan diduga positif COVID-19, saat olah tempat kejadian perkara, anggota menggunakan APD lengkap.
"Pada saat olah TKP juga pakai APD, karena korban perempuan sedang sakit," katanya.
Dari keterangan yang dihimpun sebelum mengakhiri hidupnya dengan gantung diri pria berinisial NO terlebih dahulu membunuh istrinya dengan cara digorok di bagian leher.
Baca juga: 49 puskesmas di Indramayu digunakan untuk vaksinasi COVID-19
Baca juga: BKD pasang alat rekam transaksi, pendapatan pajak restoran Indramayu naik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Masih kami dalami ya (untuk kasus pembunuhan dan bunuh diri pasutri)," kata Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Luthfi Olot Gigantara di Indramayu, Jumat.
Luthfi mengatakan kejadian diduga pembunuhan dan bunuh diri yang menimpa pasutri itu terjadi pada Kamis (1/7) malam sekitar jam 22.00 WIB.
Pihaknya juga belum dapat memastikan motif kasus itu, karena sampai saat ini masih dalam penyelidikan, karena saksi-saksi juga sedang menjalani isolasi mandiri.
"Saksi-saksi yang disebut dalam surat wasiat juga masih melakukan isolasi mandiri," tuturnya.
Ia mengatakan saat ini jenazah pasutri sudah dibawa ke RS Bhayangkara Indramayu, dan kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
Menurutnya karena korban sedang sakit dan diduga positif COVID-19, saat olah tempat kejadian perkara, anggota menggunakan APD lengkap.
"Pada saat olah TKP juga pakai APD, karena korban perempuan sedang sakit," katanya.
Dari keterangan yang dihimpun sebelum mengakhiri hidupnya dengan gantung diri pria berinisial NO terlebih dahulu membunuh istrinya dengan cara digorok di bagian leher.
Baca juga: 49 puskesmas di Indramayu digunakan untuk vaksinasi COVID-19
Baca juga: BKD pasang alat rekam transaksi, pendapatan pajak restoran Indramayu naik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021