Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) meluncurkan Aplikasi Smart Lansia Indonesia (ASLI) untuk tenaga kesehatan, yang merupakan aplikasi Paripurna Pasien Geriatri (P3G) berbahasa Indonesia dan berbasis digital yang pertama di Indonesia.

"Aplikasi ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi tenaga kesehatan untuk menunjang dan meningkatkan efisiensi dalam melakukan P3G dalam praktik klinik sehari-hari. Aplikasi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai platform Telemedicine Doctor-to-Doctor untuk rujukan konsultasi," kata Ketua Aplikasi Smart Lansia Indonesia Dr. dr. Purwita Wijaya Laksmi dalam keterangannya diterima di Depok, Rabu.

ASLI dikembangkan dengan pendekatan multidisiplin sejak Januari 2020 hingga April 2021. Tujuan pengembangan aplikasi P3G berbasis digital ini adalah untuk mempermudah proses evaluasi, pencatatan, dan pelaporan data P3G dengan berbasis digital oleh tenaga kesehatan sehingga menunjang tata laksana pasien geriatri secara komprehensif.

Lansia yang SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif) menjadi fokus keusialanjutan di Indonesia. Pengkajian P3G merupakan pendekatan multidimensi dan interdisiplin bagi tenaga kesehatan dalam tata laksana masalah pasien geriatri.

"Prosedur P3G adalah tulang punggung dalam penatalaksanaan masalah kesehatan geriatri yang kompleks sehingga wajib dilakukan oleh setiap tenaga kesehatan dalam menangani pasien geriatri. Pada pelaksanaannya, pendekatan ini memerlukan waktu, usaha, dan pengetahuan lebih, yang tidak jarang implementasinya menimbulkan resistensi di kalangan medis (dokter, perawat dan lainnya)," ujar Dr. dr. Purwita.

Tren penggunaan aplikasi medis digital beberapa tahun terakhir telah membawa kemudahan bagi dunia medis dalam menunjang berbagai program layanan kesehatan.

Berdasarkan studi survei pengetahuan, sikap dan perilaku tenaga kesehatan dalam pemanfaatan aplikasi kesehatan lansia berbasis digital yang diteliti oleh Dr. dr. Purwita dan tim pada tahun 2020.

Hal ini menunjukkan bahwa dari 134 subyek yang terdiri dari dokter umum, residen penyakit dalam, dokter spesialis penyakit dalam, dan perawat, didapatkan 98,5 persen responden memanfaatkan smartphone untuk mendapatkan informasi kesehatan, 32,1 persen di antaranya menggunakan kalkulator medis digital sebagai aplikasi medis yang paling sering digunakan, dan 95 persen responden setuju bahwa adanya aplikasi P3G digital akan membantu tenaga kesehatan dalam manajemen pasien geriatri lebih baik.

Aplikasi ASLI yang memiliki manfaat untuk tenaga kesehatan memiliki empat fitur yaitu Pemeriksaan P3G Terintegrasi; Kalkulator P3G yang terdiri dari Pengkajian masalah medis, Pengkajian status fungsional, Pengkajian status kognitif.

Juga pengkajian status psikoafektif, Pengkajian status gizi, Pengjkajian sarkopenia, Pengkajian status kerentaan, Pengkajian risiko jatuh, Pengkajian dukungan sosial, Pengkajian kualitas hidup, Pengkajian gawat darurat, Pengkajian nyeri, Pengkajian polifarmasi; Fitur Penyimpanan Data Pasien; dan Fitur export data pasien (dalam bentuk PDF).

Pengembangan purwarupa ASLI terdiri dari proses studi literatur untuk menentukan instrumen-instrumen P3G yang akan digunakan dalam aplikasi, korespondensi dan administrasi perizinan penggunaan instrumen P3G, alur dan rencana model serta platform yang diinginkan, Focus Group Discussion dengan mitra untuk mengimplementasikan ide ke dalam bentuk purwarupa, proses pembuatan software purwarupa, uji coba purwarupa melalui metode survei kepada pengguna, dan Uji Tes Kesiapterapan Teknologi.

Aplikasi SMART Lansia Indonesia (ASLI) merupakan kolaborasi Divisi Geriatri, Kelompok Staf Medis (KSM)-Departemen Klinik Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), bersama Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI), Departemen Fisika Kedokteran FKUI, dan Klaster Medical Technology Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI)

Tim peneliti yang terlibat dalam pengembangan aplikasi ini terdiri dari Dr. dr. Purwita Wijaya Laksmi. Sp.PD, K-Ger (ketua), dr. Anastasia Asylia Dinakrisma, Sp.PD, Prasandhya Astagiri Yusuf, S.Si, M.T., Ph.D., dan dr. Anindya Pradipta Susanto, B.Eng, MM.

Dalam penelitian dan pengembangan aplikasi tersebut, tim ini mendapat dukungan dari Dr. dr. Czeresna Heriwan Soejono, Sp.PD, K-Ger, MEpid, MPH sebagai penasehat, dibantu oleh tim pengembang aplikasi, yaitu mahasiswa FKUI Arya Ananda Indrajaya Lukmana bersama tim.

Baca juga: FKUI kerja sama dengan Fujita Health University Jepang

Baca juga: Saran Guru Besar Paru FKUI untuk percepatan vaksinasi COVID-19, apa saja?

Baca juga: Guru Besar FKUI ungkap dua kelompok besar mutasi virus di India

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021