Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Jawa Barat menyiapkan regenerasi kepemimpinan melalui pelatihan kepemimpinan dengan memberikan pembekalan ilmu pengetahuan, kompetensi, dan berbagi pengalaman, kepada struktural pada level menengah di perusahaan daerah air minum di Kota Bogor tersebut.
Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan, melalui keterangan tertulisnya, di Kota Bogor, Minggu, mengatakan pelatihan diselenggarakan di Cigombong, Kabupaten Bogor, pada 18-21 Juni 2021.
Menurut Rino Indira, peserta pelatihan adalah jajaran struktural level menengah di Perumfa Tirta Pakuan Kota Bogor yang disiapkan untuk memiliki bekal ilmu pengetahauan, kompetensi dan pengalaman, sebagai calon pemimpin di perusahaan daerah air mimum di Kota Bogor tersebut, pada periode berikutnya.
"Kami mengundang narasumber yang kompeten untuk memberikan pembekalan kepada peserta, yang diharapkan bekal yang diberikan sehingga dapat membawa Perumda ini ke arah yang lebih baik," katanya.
Adapun nara sumber memberikan materi pada pelatihan antara lain, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Kapolresta Bogor Kota Bogor Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mantan Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik, dan Direktur Utama PT Air Minum Giri Menang Mataram NTB Lalu Ahmad Zaini.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya memberikan materi berbagi pengalamannya sebagai pemimpin, pada pembukaan kegiatan pelatihan tersebut, Jumat (18/6).
Menurut Bima Arya, beberapa persyaratan menjadi pemimpin di antaranya memiliki semangat menjadi pemimpin. Pemimpin harus menyadari bahwa dirinya sebagai orang biasa yang tidak sempurna sehingga harus memiliki keinginan untuk terus belajar karakteristik, keterbukaan, dan memimpin dengan nilai dan norma.
"Menjadi pemimpin itu tidak boleh sok tahu, tapi harus terus belajar. Hari ini pun saya merasa masih banyak yang belum saya pahami. Setiap manusia memiliki kelemahan, tidak perlu malu untuk mengakui dan terus belajar," katanya.
Menurut Bima, sebagai pemimpin tidak boleh berlari sendiri tapi harus bersama-sama dengan jajaran yang dipimpinnya. "Jadi pemimpin harus terus membangun kerja sama dan kolaborasi. Harus membangun situasi yang berimbang. Kombinasi tua muda itu penting," katanya.
Pemahaman lainnya yang perlu diketahui oleh pemimpin, kata dia, adalah karakteristik dan penguasaan detil organisasi dan persoalan. "Jika pemimpin tidak menguasai organisasi dan persoalan, maka akan dibohongi dan tidak akan bisa mengawasi," katanya.
Baca juga: Langgar prokes, Tiga kafe di Kota Bogor kembali diberi sanksi denda
Baca juga: Ganjil-genap di Kota Bogor, 1.946 kendaraan dibalikkan arahnya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan, melalui keterangan tertulisnya, di Kota Bogor, Minggu, mengatakan pelatihan diselenggarakan di Cigombong, Kabupaten Bogor, pada 18-21 Juni 2021.
Menurut Rino Indira, peserta pelatihan adalah jajaran struktural level menengah di Perumfa Tirta Pakuan Kota Bogor yang disiapkan untuk memiliki bekal ilmu pengetahauan, kompetensi dan pengalaman, sebagai calon pemimpin di perusahaan daerah air mimum di Kota Bogor tersebut, pada periode berikutnya.
"Kami mengundang narasumber yang kompeten untuk memberikan pembekalan kepada peserta, yang diharapkan bekal yang diberikan sehingga dapat membawa Perumda ini ke arah yang lebih baik," katanya.
Adapun nara sumber memberikan materi pada pelatihan antara lain, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Kapolresta Bogor Kota Bogor Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mantan Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik, dan Direktur Utama PT Air Minum Giri Menang Mataram NTB Lalu Ahmad Zaini.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya memberikan materi berbagi pengalamannya sebagai pemimpin, pada pembukaan kegiatan pelatihan tersebut, Jumat (18/6).
Menurut Bima Arya, beberapa persyaratan menjadi pemimpin di antaranya memiliki semangat menjadi pemimpin. Pemimpin harus menyadari bahwa dirinya sebagai orang biasa yang tidak sempurna sehingga harus memiliki keinginan untuk terus belajar karakteristik, keterbukaan, dan memimpin dengan nilai dan norma.
"Menjadi pemimpin itu tidak boleh sok tahu, tapi harus terus belajar. Hari ini pun saya merasa masih banyak yang belum saya pahami. Setiap manusia memiliki kelemahan, tidak perlu malu untuk mengakui dan terus belajar," katanya.
Menurut Bima, sebagai pemimpin tidak boleh berlari sendiri tapi harus bersama-sama dengan jajaran yang dipimpinnya. "Jadi pemimpin harus terus membangun kerja sama dan kolaborasi. Harus membangun situasi yang berimbang. Kombinasi tua muda itu penting," katanya.
Pemahaman lainnya yang perlu diketahui oleh pemimpin, kata dia, adalah karakteristik dan penguasaan detil organisasi dan persoalan. "Jika pemimpin tidak menguasai organisasi dan persoalan, maka akan dibohongi dan tidak akan bisa mengawasi," katanya.
Baca juga: Langgar prokes, Tiga kafe di Kota Bogor kembali diberi sanksi denda
Baca juga: Ganjil-genap di Kota Bogor, 1.946 kendaraan dibalikkan arahnya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021