Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyebutkan kasus positif COVID-19 di wilayah itu meningkat akibat munculnya klaster industri dan keluarga.
"Pasca-lebaran hingga sekarang ini, terjadi peningkatan kasus COVID-19 di sini. Itu terjadi karena ditemukan dua klaster, yakni industri dan keluarga," kata Satgas Penanganan COVID-19 setempat Fitra Hergyana, di Karawang, Jumat.
Ia berharap agar masyarakat yang mengalami gejala terpapar COVID-19 seperti hilang penciuman serta hilang rasa di bagian lidahnya dan lain-lain bisa melapor ke puskesmas setempat.
Untuk penanganan di kawasan industri, Fitra berharap agar pihak perusahaan tidak menutup-tutupi informasi jika ada karyawannya yang positif COVID-19.
"Jangan sampai informasi adanya karyawan yang positif ditutup-tutupi. Itu akan menyulitkan pada proses traking," katanya.
Sementara itu, pada Jumat ini sesuai dengan data Dinas Kesehatan Karawang, jumlah kumulatif kasus konfirmasi COVID-19 mencapai 21.815 kasus atau bertambah 195 orang.
Dari jumlah kumulatif itu, rinciannya adalah sebanyak 840 orang dirawat atau bertambah lima orang dibandingkan sehari sebelumnya.
Kemudian yang isolasi mandiri pada hari ini bertambah 77 orang, jumlahnya menjadi 721 kasus.
Untuk kasus kematian atau jumlah orang yang meninggal dunia akibat COVID-19 di Karawang hingga kini mencapai 679 orang atau bertambah dua orang.
Sedangkan yang dinyatakan sembuh bertambah 111 orang, sehingga jumlahnya menjadi 19.575 kasus.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Karawang meningkat akibat klaster industri
Baca juga: Bupati: 40 persen karyawan perusahaan di KIM Karawang positif COVID-19
Baca juga: Dua klaster penyebaran COVID-19 pasca-Lebaran di Karawang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Pasca-lebaran hingga sekarang ini, terjadi peningkatan kasus COVID-19 di sini. Itu terjadi karena ditemukan dua klaster, yakni industri dan keluarga," kata Satgas Penanganan COVID-19 setempat Fitra Hergyana, di Karawang, Jumat.
Ia berharap agar masyarakat yang mengalami gejala terpapar COVID-19 seperti hilang penciuman serta hilang rasa di bagian lidahnya dan lain-lain bisa melapor ke puskesmas setempat.
Untuk penanganan di kawasan industri, Fitra berharap agar pihak perusahaan tidak menutup-tutupi informasi jika ada karyawannya yang positif COVID-19.
"Jangan sampai informasi adanya karyawan yang positif ditutup-tutupi. Itu akan menyulitkan pada proses traking," katanya.
Sementara itu, pada Jumat ini sesuai dengan data Dinas Kesehatan Karawang, jumlah kumulatif kasus konfirmasi COVID-19 mencapai 21.815 kasus atau bertambah 195 orang.
Dari jumlah kumulatif itu, rinciannya adalah sebanyak 840 orang dirawat atau bertambah lima orang dibandingkan sehari sebelumnya.
Kemudian yang isolasi mandiri pada hari ini bertambah 77 orang, jumlahnya menjadi 721 kasus.
Untuk kasus kematian atau jumlah orang yang meninggal dunia akibat COVID-19 di Karawang hingga kini mencapai 679 orang atau bertambah dua orang.
Sedangkan yang dinyatakan sembuh bertambah 111 orang, sehingga jumlahnya menjadi 19.575 kasus.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Karawang meningkat akibat klaster industri
Baca juga: Bupati: 40 persen karyawan perusahaan di KIM Karawang positif COVID-19
Baca juga: Dua klaster penyebaran COVID-19 pasca-Lebaran di Karawang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021