Bandung, 28/10 (ANTARA) - Sebanyak 77 persen produksi teh nasional dipasok petani teh dari Provinsi Jawa Barat, kata Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
"Jawa Barat memiliki andil dalam industri teh Indonesia," kata gubernur usai menerima rombongan Dewan Teh Indonesia, di Gedung Sate, Bandung, Kamis.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Jabar sangat mendukung upaya dari Dewan Teh Indonesia yang ingin meningkatkan produksi, kualitas perkebunan serta petani teh di Indonesia, khususnya di Jawa Barat.

"Tentu itu upaya yang sangat baik dan positif, Pemprov Jabar menyambut baik sekali upaya dari Dewan Teh Indonesia, dan kita sedang merumuskan upaya untuk mendukung Dewan Teh Indonesia," ujar gubernur.

Ia mengatakan, saat ini yang harus dilakukan Pemprov Jabar agar teh Indonesia bisa bersaing dengan teh dari luar negeri ialah dengan memperbaiki sistem produksi, pengemasan teh kemasan yang diekspor ke luar negeri.

"Sekarang tinggal bagaimana kita memperbaiki produksi, kemasan, bagi teh yang diekspor ke luar negeri tidak hanya teh baku, tapi teh kemasan. Kalau upaya ini berhasil, maka bukan tidak mungkin banyak generasi muda yang tertarik menekuni industri teh," katanya.

Pihaknya juga mengakui bahwa, lahan perkebunan teh di Jawa Barat juga terus mengalami penyusutan karena berbagai faktor seperti kondisi pohon teh yang sudah tua dan belum ditanami kembali dan alih fungsi perkebunan teh.

Sementara itu, Ketua Dewan Teh Indonesia, Rachmat Badrudin, menyatakan, salah satu program untuk memberdayakan petani teh di Indonesia ialah dengan berbagai media lewat layanan Asia PR.

"Untuk memberdayakan petani teh di Indonesia, kami akan meluncurkan Asia PR yang nantinya akan menghubungi semua media massa mulai dari surat kabar, televisi, radio majalah hingga media on line," kata Rachmat.

Rachmat mengatakan, saat ini Indonesia menduduki peringkat ke empat sebagai negara yang memproduksi teh terbesar di dunia setelah China, India, dan Srilanka.

"Indonesia yang sebelumnya pernah duduk di peringkat ketiga produsen teh dunia, sekarang menjadi keempat. Indonesia merupakan pamungkas dari produsen terbesar secara berturut-turut, yaitu China, India, Srilanka. Lebih parahnya lagi, Indonesia tersalip oleh Vietnam yang merupakan anggota baru dalam percaturan teh dunia. Padahal, sebelumnya Vietnam menggali ilmu teh dari Indonesia," kata Rachmat.***2***

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010