Wakil Bupati Garut, Jawa Barat, Helmi Budiman mengungkapkan hasil laporan dalam sehari kasus penularan wabah COVID-19 di kabupaten itu lebih dari 200 orang sehingga menjadi perhatian pemerintah untuk terus mengatasi wabah tersebut.
"Ya dua ratusan lah (kasus positif COVID-19)," kata Helmi Budiman di Garut, Minggu.
Ia menuturkan kasus penularan wabah COVID-19 di Kabupaten Garut terus terjadi peningkatan, selama dua hari ini dilaporkan lebih dari 200 orang positif COVID-19 per hari.
Tercatat hasil laporan Satgas COVID-19 Garut pada Jumat (11/6) sebanyak 253 kasus, hari berikutnya, Sabtu (12/6) kembali bertambah menjadi 265 kasus.
Menurut Helmi peningkatan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 itu karena masih banyaknya masyarakat mengabaikan protokol kesehatan dan masifnya petugas medis melakukan penelusuran terhadap warga yang pernah kontak fisik dengan pasien COVID-19.
"Saya kira dua-duanya yah, pertama memang angka terjangkitnya tinggi, terus sesuai prediksi pasca Lebaran itu ada 'outbreak'," katanya.
Ia menyampaikan pemeriksaan kesehatan dan penelusuran wabah COVID-19 itu akan terus dilakukan oleh tim medis di lapangan, apalagi beberapa hari lalu baru dilaksanakan pemilihan kepala desa.
Upaya penelusuran itu, kata dia, untuk mendeteksi penyebarannya lebih dini sehingga penanganannya bisa lebih cepat dan penularan bisa dicegah.
"Jadi ini tuntutan supaya tidak ada penyebaran lebih banyak dan lebih besar," katanya.
Laporan Satgas COVID-19 Garut secara akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut sebanyak 12.102 kasus dari jumlah itu sebanyak 1.969 kasus isolasi mandiri, 507 kasus isolasi di rumah sakit, 9.093 kasus dinyatakan sembuh, dan 533 kasus meninggal dunia.
Baca juga: Pemkab Garut berupaya mendekatkan pelayanan vaksinasi bagi lansia di perdesaan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Ya dua ratusan lah (kasus positif COVID-19)," kata Helmi Budiman di Garut, Minggu.
Ia menuturkan kasus penularan wabah COVID-19 di Kabupaten Garut terus terjadi peningkatan, selama dua hari ini dilaporkan lebih dari 200 orang positif COVID-19 per hari.
Tercatat hasil laporan Satgas COVID-19 Garut pada Jumat (11/6) sebanyak 253 kasus, hari berikutnya, Sabtu (12/6) kembali bertambah menjadi 265 kasus.
Menurut Helmi peningkatan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 itu karena masih banyaknya masyarakat mengabaikan protokol kesehatan dan masifnya petugas medis melakukan penelusuran terhadap warga yang pernah kontak fisik dengan pasien COVID-19.
"Saya kira dua-duanya yah, pertama memang angka terjangkitnya tinggi, terus sesuai prediksi pasca Lebaran itu ada 'outbreak'," katanya.
Ia menyampaikan pemeriksaan kesehatan dan penelusuran wabah COVID-19 itu akan terus dilakukan oleh tim medis di lapangan, apalagi beberapa hari lalu baru dilaksanakan pemilihan kepala desa.
Upaya penelusuran itu, kata dia, untuk mendeteksi penyebarannya lebih dini sehingga penanganannya bisa lebih cepat dan penularan bisa dicegah.
"Jadi ini tuntutan supaya tidak ada penyebaran lebih banyak dan lebih besar," katanya.
Laporan Satgas COVID-19 Garut secara akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut sebanyak 12.102 kasus dari jumlah itu sebanyak 1.969 kasus isolasi mandiri, 507 kasus isolasi di rumah sakit, 9.093 kasus dinyatakan sembuh, dan 533 kasus meninggal dunia.
Baca juga: Pemkab Garut berupaya mendekatkan pelayanan vaksinasi bagi lansia di perdesaan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021