Tim Pakar Satuan Tugas COVID-19 Nasional mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah terhadap berbagai ancaman bahaya penularan wabah COVID-19 sehingga mengabaikan protokol kesehatan saat momentum libur Hari Raya Lebaran.
"Mudik ini akan berpotensi meningkatkan 'case' (kasus) sehingga ini yang perlu diwaspadai, karena itu kita tidak boleh lengah," kata perwakilan Tim Pakar Satgas COVID-19 Nasional Wahyu Tri Setyobudi saat melakukan kunjungan di Garut, Jawa Barat, Selasa.
Ia mengungkapkan kondisi saat ini wabah COVID-19 berhasil dikendalikan dengan baik, meski begitu masyarakat tidak boleh menjadi lengah, apalagi saat ini menghadapi libur Hari Raya Idul Fitri yang berpotensi meningkatnya kasus COVID-19.
Ia berharap saat kondisi kasus penularan COVID-19 melandai ini partisipasi masyarakat tetap harus berjalan dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan.
"Tidak berbalik menjadi satu ledakan yang tinggi, oleh karena itu kewaspadaan penting sekali," katanya.
Ia menuturkan timnya datang ke Kabupaten Garut memiliki dua tujuan yakni bersilaturahmi dengan Tim Satgas COVID-19 Garut dan untuk mengetahui penanganan COVID-19 di Garut.
Tim Satgas COVID-19 Nasional, kata dia, ingin mengetahui langsung bagaimana di daerah melakukan penanganan dan cara berhadapan dengan masyarakat, dan juga bisa saling berbagi informasi terkait apa saja yang sudah dilakukan dan bagaimana kondisi saat ini, termasuk berbagai kendalanya.
"Sehingga kita nanti bisa mendapat pemahaman yang lengkap, apa yang betul-betul terjadi di lapangan, sehingga nanti intervensi nasional terhadap pandemi itu bisa tepat," kata Wahyu.
Ia menyampaikan hasil laporan bahwa penanganan COVID-19 di Kabupaten Garut melibatkan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Garut untuk berkolaborasi dan bergerak bersama.
Mereka yang terlibat itu, kata dia, yakni TNI, Polri, tokoh masyarakat, komunitas, dan pelaku bisnis yang bersama-sama menanggulangi COVID-19 sehingga masalah yang tadinya sulit itu bisa diselesaikan.
"Memang yang perlu ditingkatkan adalah partisipasi masyarakat dan komunikasi publik, karena masyarakat kadang-kadang masih punya sifat mengabaikan," katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut juga Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Nurdin Yana menyampaikan pelaksanaan penanganan COVID-19 di Kabupaten Garut sudah sesuai dengan penanganan COVID-19 di tingkat nasional.
"Kita kan sebetulnya penguatan pada kita, memberikan motivasi dan semangat bahwa apa yang mereka sarankan sama seperti yang sudah kita lakukan," kata Nurdin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Mudik ini akan berpotensi meningkatkan 'case' (kasus) sehingga ini yang perlu diwaspadai, karena itu kita tidak boleh lengah," kata perwakilan Tim Pakar Satgas COVID-19 Nasional Wahyu Tri Setyobudi saat melakukan kunjungan di Garut, Jawa Barat, Selasa.
Ia mengungkapkan kondisi saat ini wabah COVID-19 berhasil dikendalikan dengan baik, meski begitu masyarakat tidak boleh menjadi lengah, apalagi saat ini menghadapi libur Hari Raya Idul Fitri yang berpotensi meningkatnya kasus COVID-19.
Ia berharap saat kondisi kasus penularan COVID-19 melandai ini partisipasi masyarakat tetap harus berjalan dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan.
"Tidak berbalik menjadi satu ledakan yang tinggi, oleh karena itu kewaspadaan penting sekali," katanya.
Ia menuturkan timnya datang ke Kabupaten Garut memiliki dua tujuan yakni bersilaturahmi dengan Tim Satgas COVID-19 Garut dan untuk mengetahui penanganan COVID-19 di Garut.
Tim Satgas COVID-19 Nasional, kata dia, ingin mengetahui langsung bagaimana di daerah melakukan penanganan dan cara berhadapan dengan masyarakat, dan juga bisa saling berbagi informasi terkait apa saja yang sudah dilakukan dan bagaimana kondisi saat ini, termasuk berbagai kendalanya.
"Sehingga kita nanti bisa mendapat pemahaman yang lengkap, apa yang betul-betul terjadi di lapangan, sehingga nanti intervensi nasional terhadap pandemi itu bisa tepat," kata Wahyu.
Ia menyampaikan hasil laporan bahwa penanganan COVID-19 di Kabupaten Garut melibatkan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Garut untuk berkolaborasi dan bergerak bersama.
Mereka yang terlibat itu, kata dia, yakni TNI, Polri, tokoh masyarakat, komunitas, dan pelaku bisnis yang bersama-sama menanggulangi COVID-19 sehingga masalah yang tadinya sulit itu bisa diselesaikan.
"Memang yang perlu ditingkatkan adalah partisipasi masyarakat dan komunikasi publik, karena masyarakat kadang-kadang masih punya sifat mengabaikan," katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut juga Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Nurdin Yana menyampaikan pelaksanaan penanganan COVID-19 di Kabupaten Garut sudah sesuai dengan penanganan COVID-19 di tingkat nasional.
"Kita kan sebetulnya penguatan pada kita, memberikan motivasi dan semangat bahwa apa yang mereka sarankan sama seperti yang sudah kita lakukan," kata Nurdin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021