Bandung, 21/9 (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan melepas peserta Muktamar XIV/ 2010 Persatuan Islam (Persis) dari jajaran Pengurus Wilayah PP Persis Jabar di Gedung Pakuan Kota Bandung, Selasa.

Rencananya Muktamar Persis XIV yang berlangsung 25-27 September 2010 rencananya dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga akan meresmikan Masjid Aisiyah di lokasi pelaksanaan muktamar itu.

"Muktamar merupakan permusyawaratan tertinggi dalam Organisasi Persis yang diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Pusat, yang diadakan satu kali dalam lima tahun," kata Gubernur Heryawan.

Sampai dengan saat ini, kata gubernur, gerakan dan kiprah "jam'iyyah" Persis sebagai Ormas Islam nasional terus dinamis dan berkesinambungan guna merealisasikan amanat dan cita-cita mulia yakni "mengembalikan umat kepada Alquran dan Sunnah" dengan gerakan memberantas syirik, tahayul, bid'ah dan khufarat.

Menurut Heryawan, misi dakwah, tabligh, khutbah, kelompok studi, tadarus, lembaga pendidikan serta kegiatan keagamaan lainnya, merupakan langkah strategis Persis dalam mengemban dan mengamalkan Risalah Islam, yakni mengajak pada Al-Khair (Islam) untuk melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar.

"Sekaligus menegakan Syari'at Islam secara kaffah dalam segala aspek kehidupan sosial kemasyarakataan dewasa ini. Hal itu memberikan penegasan bahwa Islam adalah agama yang membawa perdamaian," kata Heryawan yang juga pimpinan ormas Persatuan Umat Islam (PUI).

Apalagi, kata dia, pada Muktamar kali ini Persis mengusung tema Al-Rahmah, yaitu "Menegaskan Peran Persis dalam Menampilkan Wajah Islam sebagai Rahmatan lil 'Al-Amin".

"Hal ini didasarkan kepada Firman Allah dalam Al-Qur?an, "Dan tiadalah kami mengutusmu (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.? (Surat Al-Anbiya: 107)," kata Heryawan.

Hal itu menurut Heryawan, makin mempertegas dan memperluas peran dan fungsi dakwah Persis dalam upaya menjaga akhlak bangsa, khususnya di Jawa Barat. Selain itu mendorong pembangunan ekonomi bagi masyarakat, bangsa dan negara yang bersifat inklusif dan berkeadilan.***3***

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010