Cimahi, 10/9 (ANTARA) - Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan (DPLK) Kota Cimahi mengantisipasi terjadinya penumpukan sampah selama Lebaran dengan melakukan penjadwalan libur bagi petugas kebersihan "pasukan kuning" di Kota Cimahi.

Menurut Kepala Bidang Kebersihan pada DPLK Yaya Sunarya, Jumat, volume sampah selama Lebaran diperkirakan akan mengalami peningkatan dari hari biasanya sebesar 30 persen.

Pasalnya, di hari Lebaran banyak warga yang membeli berbagai kebutuhan yang pada akhirnya banyak menghasilkan sampah termasuk salah satunya tumpukan sampah koran bekas pelaksanaan Salat Idul Fitri di halaman Masjid Agung Kota Cimahi.

"Kita antisipasi penumpukan sampah selama Lebaran ini dengan mengatur sejumlah petugas kebersihan untuk tidak libur. Karena kalau semuanya libur tidak bias, sebab pada prinsipnya sampah yang dihasilkan oleh warga Cimahi juga tidak pernah libur," kata Yaya saat ditemui wartawan usai melaksanakan Salat Id di Masjid Agung Kota Cimahi, Jumat.

Lebih lanjut diakui Yaya, jika pihaknya tidak mengalami kendala dengan adanya imbauan dari Bupati Bandung Barat yang meminta kepada Pemkot Bandung dan Cimahi untuk tidak membuang sampah selama H-7 dan H+7 Lebaran di siang hari.

"Sampai saat ini semuanya berjalan dengan baik dan tanpa ada masalah berarti bagi Kota Cimahi. Kita harapkan semuanya berjalan tanpa ada masalah," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan (DPLK), Suryani menyatakan jika pihaknya dalam mencegah pencurian tong sampah dengan memberikan fondasi pada tong sampah tersebut. Pasalnya dalam lima tahun terakhir tong sampah yang berada di area publik Kota Cimahi, selalu menjadi sasaran pencurian.

"Sejak dulu pengadaan tong sampah di Kota Cimahi selalu berkurang setiap tahun, dan penyebabnya tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab," katanya.

Untuk meminimalisasi aksi vandalisme terhadap perlengkapan kebersihan kota milik Pemkot Cimahi, pihaknya tengah membuat lima tipe tong sampah yang tersebar di seluruh sudut-sudut Kota Cimahi, terutama di area jalan protokol.

Pada tahun ini, tipe yang digunakan yaitu tong sampah berfondasi. Pemkot Cimahi sudah mengeluarkan anggaran untuk penyediaan tong sampah sampai Rp45 juta.

"Tipe kelima ini diharapkan aman dan lebih kuat ketimbang tong sampah plastik, drum, dan keranjang," ungkapnya seraya menambahkan, tong sampah tipe plastik yang seharga Rp7.000 pun raib dicuri.

Suryani memaparkan, tidak hanya tong sampah yang berada di ruang publik saja yang hilang, ratusan tong sampah yang disiapkan di pasar-pasar Kota Cimahi mengalami hal serupa.
Akibat berkurangnya tong sampah baik di ruang publik maupun di pasar-pasar, lanjut Suryani, timbunan sampah menjadi tidak terkendali.

Karena kasus itu sulit untuk dihindari, pada tahun 2011 pemerintah tidak hanya akan menambah dan memperbaiki tong sampah yang rusak secara berkala.***3***

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010