Wali Kota Depok Mohammad Idris mengajak masyarakat untuk tetap optimistis dan bangkit serta saling menguatkan dan membantu dalam kebersamaan menghadapi COVID-19.
"Jangan pernah mengatakan lesu, jenuh dan pesimis dalam menghadapi COVID-19. Mari saling semangat, membantu dalam kebersamaan, gotong royong, kita hadirkan kontribusi inovatif yang terbaik dari kita semua," kata Mohammad Idris dalam keterangannya di Depok, Kamis.
Dikatakannya di usianya yang ke-22 tahun Kota Depok banyak menghadapi tantangan yang tidaklah mudah. Terutama, sudah memasuki tahun kedua pandemi COVID-19 belum juga usai, sehingga perlu dilakukan lompat-lompatan inovatif berbasis teknologi.
"Juga bagaimana berupaya meminimalisir pertemuan-pertemuan, kontak erat, untuk bisa terhindar penularan dan penyebaran COVID-19. Di sisi lain, kita juga harus bisa memaksimalkan protokol kesehatan yang tidak mudah dilakukan karena memang sudah terjadi kejenuhan di sebagian masyarakat," katanya.
Ia mengatakan dengan tema HUT Depok 'Nyok Kita Bangkit' diharapkan pula mampu menghadirkan society 5.0. Yaitu tidak hanya menyandarkan kepada kegiatan atau aktivitas pemerintah dan ekonomi saja, namun juga perlu melakukan sejumlah terobosan.
"Lakukan juga terobosan, dalam berkontribusi pada dimensi sosial dan spiritual, sehingga filosofi sustainable development yang kita terus kumandangkan, yaitu konsep pembangunan dengan human center yang berpusat pada kemampuan SDM yang religius dan cerdas dapat terwujud," katanya.
Baca juga: Dinkes Depok dan RSUI jalin kerja sama tangani COVID-19
Baca juga: Depok masih zona oranye COVID-19
Baca juga: 3.300 guru di Depok sudah mendapat vaksin COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Jangan pernah mengatakan lesu, jenuh dan pesimis dalam menghadapi COVID-19. Mari saling semangat, membantu dalam kebersamaan, gotong royong, kita hadirkan kontribusi inovatif yang terbaik dari kita semua," kata Mohammad Idris dalam keterangannya di Depok, Kamis.
Dikatakannya di usianya yang ke-22 tahun Kota Depok banyak menghadapi tantangan yang tidaklah mudah. Terutama, sudah memasuki tahun kedua pandemi COVID-19 belum juga usai, sehingga perlu dilakukan lompat-lompatan inovatif berbasis teknologi.
"Juga bagaimana berupaya meminimalisir pertemuan-pertemuan, kontak erat, untuk bisa terhindar penularan dan penyebaran COVID-19. Di sisi lain, kita juga harus bisa memaksimalkan protokol kesehatan yang tidak mudah dilakukan karena memang sudah terjadi kejenuhan di sebagian masyarakat," katanya.
Ia mengatakan dengan tema HUT Depok 'Nyok Kita Bangkit' diharapkan pula mampu menghadirkan society 5.0. Yaitu tidak hanya menyandarkan kepada kegiatan atau aktivitas pemerintah dan ekonomi saja, namun juga perlu melakukan sejumlah terobosan.
"Lakukan juga terobosan, dalam berkontribusi pada dimensi sosial dan spiritual, sehingga filosofi sustainable development yang kita terus kumandangkan, yaitu konsep pembangunan dengan human center yang berpusat pada kemampuan SDM yang religius dan cerdas dapat terwujud," katanya.
Baca juga: Dinkes Depok dan RSUI jalin kerja sama tangani COVID-19
Baca juga: Depok masih zona oranye COVID-19
Baca juga: 3.300 guru di Depok sudah mendapat vaksin COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021