![pinterest](https://pinterest.com/pin/create/button/?url=https://jabar.antaranews.com/berita/26513/penghitungan-real-count-kpud-diminta-dihentikan-sementara&media=https://img.antaranews.com/cache/1200x800/no-image.jpg&description=PENGHITUNGAN "REAL COUNT" KPUD DIMINTA DIHENTIKAN SEMENTARA ){kind=link}
Bandung, 29/8 (ANTARA) - Tiga tim sukses pemenangan pasangan calon bupati/wakil bupati Kabupaten Bandung, meminta penghitungan suara "Real Count" oleh KPUD dihentikan sementara karena diindikasikan telah terjadi kecurangan
"Saya selaku tim sukses pemenangan pasangan Ridho Budiman-Dadang Rustnadi dan tim sukses dari Tatang-Ujang Sutisna dan Kang Deding Ishak-Siswandi, meminta supaya perhitungan 'real count' yang oleh KPU dihentikan sementara," kata Sekertaris Tim Pemanangan Pasangan Ridho Budiman-Dadang Rustandi, di kantor KPUD Kabupaten Bandung, Minggu malam.
Ia menjelaskan, indikasi kecurangan muncul di formulir isian jumlah suara setiap calon di tingkat PPK.
"Kecurangan di formulir isian tingkat PPK itu kami temukan di Kecamatan Soreang, Rancabolang dan Pasirjambu. Jadi khusus pasangan nomor urut 7 (pasangan Dadan Naser-Deden Rumaji) tidak memakai format perjumlah seperti pasangan lainnya," ujar Gungun.
Menurutnya, pihak KPUD Kabupaten Bandung sudah mengakui kesalahan tersebut.
Selain itu, pihaknya juga mengkritisi kejadian mati listrik di kantor KPUD Kabupaten Bandung.
"Kami juga sudah mengusulkan kepada KPUD agar disediakan 'genset' supaya kejadian mati listrik ini tidak terulang," katanya.
Perhitungan suara di kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Bandung, Minggu malam, sempat diwarnai oleh kejadian mati listrik sebanyak tiga kali.
"Cukup menggangu juga, karena saat kita sedang melihat data 'real count' di layar yang disediakan oleh KPU tiba-tiba mati. Eh ternyata mati listrik," kata salah seorang wartawan surat kabar Bandung, Adi Ginanjar, Minggu malam.
Adi menyatakan, kejadian mati listrik di kantor KPU Kabupaten Bandung cukup ganjil karena hanya terjadi di lingkungan KPU saja.
Sementara itu, berdasarkan data yang diterima ANTARA, dari KPU Kabupaten Bandung, pasangan nomor urut 7 Dadang Moch Naser-Deden Rukmana Rumaji masih unggul sementara dalam penghitungan suara Pilkada Kabupaten Bandung 2010 hingga Minggu malam pukul 20.33 WIB.
Pasangan Dadang-Deden unggul sementara dengan memperoleh 202.174 suara atau 30,12 persen dari suara sah.
Posisi kedua ditempati pasangan nomor urut 8 yakni pasangan Ridho Budiman-Dadang Rusdiana (Darus) dengan 146.659 suara atau 21,85 persen.
Posisi ketiga ditempati pasangan Yadi Srimulyadi-H Rusna Kosasih dengan 113.986 suara atau 15, 27 persen.
Untuk sementara jumlah suara sah yang masuk ke KPU Kabupaten Bandung sebanyak 671.220 suara dengan tingkat partisipasi pemilih hanya 694.799 atau 32,62 persen dari dari 2.192.802 pemilih tetap.
Kantor KPU Kabupaten Bandung memasang sebuah layar putih berukuran 3x3 meter yang menampilkan hasil perolehan sementara setiap pasangan, tepat di depan pintu masuk kantor KPU.
Pilkada Kabupaten Bandung 2010 diikuti oleh 2.192.802 penduduk yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT).
KPU menyiapkan sekitar 5.232 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 31 kecamatan.***1***
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
"Saya selaku tim sukses pemenangan pasangan Ridho Budiman-Dadang Rustnadi dan tim sukses dari Tatang-Ujang Sutisna dan Kang Deding Ishak-Siswandi, meminta supaya perhitungan 'real count' yang oleh KPU dihentikan sementara," kata Sekertaris Tim Pemanangan Pasangan Ridho Budiman-Dadang Rustandi, di kantor KPUD Kabupaten Bandung, Minggu malam.
Ia menjelaskan, indikasi kecurangan muncul di formulir isian jumlah suara setiap calon di tingkat PPK.
"Kecurangan di formulir isian tingkat PPK itu kami temukan di Kecamatan Soreang, Rancabolang dan Pasirjambu. Jadi khusus pasangan nomor urut 7 (pasangan Dadan Naser-Deden Rumaji) tidak memakai format perjumlah seperti pasangan lainnya," ujar Gungun.
Menurutnya, pihak KPUD Kabupaten Bandung sudah mengakui kesalahan tersebut.
Selain itu, pihaknya juga mengkritisi kejadian mati listrik di kantor KPUD Kabupaten Bandung.
"Kami juga sudah mengusulkan kepada KPUD agar disediakan 'genset' supaya kejadian mati listrik ini tidak terulang," katanya.
Perhitungan suara di kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Bandung, Minggu malam, sempat diwarnai oleh kejadian mati listrik sebanyak tiga kali.
"Cukup menggangu juga, karena saat kita sedang melihat data 'real count' di layar yang disediakan oleh KPU tiba-tiba mati. Eh ternyata mati listrik," kata salah seorang wartawan surat kabar Bandung, Adi Ginanjar, Minggu malam.
Adi menyatakan, kejadian mati listrik di kantor KPU Kabupaten Bandung cukup ganjil karena hanya terjadi di lingkungan KPU saja.
Sementara itu, berdasarkan data yang diterima ANTARA, dari KPU Kabupaten Bandung, pasangan nomor urut 7 Dadang Moch Naser-Deden Rukmana Rumaji masih unggul sementara dalam penghitungan suara Pilkada Kabupaten Bandung 2010 hingga Minggu malam pukul 20.33 WIB.
Pasangan Dadang-Deden unggul sementara dengan memperoleh 202.174 suara atau 30,12 persen dari suara sah.
Posisi kedua ditempati pasangan nomor urut 8 yakni pasangan Ridho Budiman-Dadang Rusdiana (Darus) dengan 146.659 suara atau 21,85 persen.
Posisi ketiga ditempati pasangan Yadi Srimulyadi-H Rusna Kosasih dengan 113.986 suara atau 15, 27 persen.
Untuk sementara jumlah suara sah yang masuk ke KPU Kabupaten Bandung sebanyak 671.220 suara dengan tingkat partisipasi pemilih hanya 694.799 atau 32,62 persen dari dari 2.192.802 pemilih tetap.
Kantor KPU Kabupaten Bandung memasang sebuah layar putih berukuran 3x3 meter yang menampilkan hasil perolehan sementara setiap pasangan, tepat di depan pintu masuk kantor KPU.
Pilkada Kabupaten Bandung 2010 diikuti oleh 2.192.802 penduduk yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT).
KPU menyiapkan sekitar 5.232 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 31 kecamatan.***1***
Ajat S
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010