Sukabumi, 11/8 (ANTARA) - Kerja keras Tim Search and Rescue (SAR) Kabupaten Sukabumi, pada hari ketiga pencarian jasad wisatawan yang terseret arus laut Teluk Palabuhanratu, Rabu akhirnya membuahkan hasil yakni menemukan dua korban.

Humas SAR Kabupaten Sukabumi Ucok Hidayat mengatakan, sayangnya kondisi korban pertama yang ditemukan ini sudah tidak bisa dikenali lagi karena sudah hancur dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Korban ditemukan sekitar 21 mil laut atau berjarak sekitar 40 km dari lokasi di mana korban ini terseret arus.

Rencananya korban yang belum diketahui identitasnya ini akan dibawa ke RSUD Palabuhanratu untuk dilakukan visum.
Dari informasi yang dihimpun ANTARA, salah satu dari dua jasad korban ditemukan oleh nelayan yang saat itu kebetulan sedang mencari ikan di dekat Pantai Cibareno, Kecamatan Cisolok.

Namun, belum diketahui indentitas dari jasad tersebut, apakah Aris bin Halim (17) warga Kampung Cinangsi RT01/RW06, Desa Gadog, Kecamatan Pacet atau Iwan bin H Subanda (16) warga Kampung Cipaku RT01/03, Desa Sukawargi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur.
Berbekal informasi tersebut, tim SAR yang berjumlah lima orang saat ini sedang melakukan evakuasi terhadap jasad tersebut.

Tetapi, dari informasi yang diberikan nelayan bahwa jasad itu sudah ditalikan ke bagan dan kondisinya sudah membengkak.

Ucok Hidayat mengatakan, pihaknya sudah menugaskan lima orang anggotannya untuk melakukan evakuasi terhadap salah soerang jasad korban.

"Tapi kami belum mengetahui siapa jasad itu, karena kondisi korban sudah rusak, bahkan sebagian anggota tubuh korban sudah hilang," katanya.

Rusaknya jasad korban diduga disebabkan karena terlalu lama di laut dan terbentur karang. Selain itu, tubuh korban juga sudah banyak kemasukan air sehingga mempermudah pembusukan.

Ucok mengakui bahwa pihaknya cukup kesulitan mencari kedua jasad korban kecelakaan laut ini karena gelombang yang cukup tinggi menghambat untuk melakukan pencarian.

Selain itu, arah angin yang tidak menentu menyebabkan arus gelombang laut tidak beraturan. "Di hari ketiga ini kami baru mendapatkan titik terang, itu pun dari nelayan yang mencari ikan di daerah Cibareno atau perbatasan dengan Provinsi Banten," katanya.

Ia mengungkapkan bahwa pada hari kedua (10/8) pencarian sempat ada ketegangan, karena anggota yang melakukan pencarian korban telat kembali ke darat, bahkan sempat dinyatakan hilang.

Tetapi pada pukul 21.30 malam akhirnya tim yang dikomandoi oleh Ketua SAR Kabupaten Sukabumi Okih Fajri kembali dengan selamat. "Kami sempat cemas karena pada saat itu kondisi gelombang tinggi ditambah peralatan yang kurang memadai," katanya.

Walaupun bertepatan dengan hari pertama ibadah puasa, pihaknya tetap melakukan pencarian korban kecelakaan laut ini sehingga pihaknya hanya akan melakukan pencarian terhadap satu korban lagi. "Kami tetap melanjutkan pencarian, walaupun kami saat ini sedang melakukan ibadah wajib kami," ujarnya.

Sementara itu, Ketua SAR Kabupaten Sukabumi Okih Fajri mengatakan, pencarian terhadap para korban memang cukup sulit. Bahkan pihaknya harus pulang malam dan sempat membuat cemas anggota SAR lainnya yang ada di darat.

"Kami kemarin menerima informasi bahwa satu korban sudah ditemukan pada sore harinya, karena lokasi yang jauh sehingga kami dan anggota yang ikut dalam pencarian telat pulang ke darat," katanya.

Adhitya

Pewarta:

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010