Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono unggul sementara dalam survei tahap I tahun 2021 oleh Etos Indonesia Institute.

"Ini merupakan survei popularitas bakal calon wali kota Bekasi," kata Direktur eksekutif Etos Indonesia Institute Iskandarsyah, di Jakarta, Minggu.

Tri Adhianto berada di posisi pertama dengan angka 27 persen, disusul Choiruman Putro sebesar 14 persen, lalu Ade Puspita Sari sebesar 11 persen, dan Zainul Miftah sebesar 10 persen.

Terdapat nama-nama lain berada di bawah 10 persen, di antaranya Tahapan Bambang Sutopo, Eko Setyo Pramono, H Edi, Anim Imanuddin, Heri Koswara, Ronny Hermawan, Erick Rebiin, dan Hawasi Syahbrawi.

"Posisi nama-nama itu bisa berubah, tergantung konsolidasi yang dilakukan di lapangan," ujar Iskandarsyah.

Dia menegaskan walaupun pilkada serentak tidak jadi dilakukan tahun 2022, tetapi di tahun 2024, namun survei akan terus dilakukan.

Survei itu akan berlangsung selama tiga bulan sekali dan akan dipublikasikan untuk publik. Iskandarsyah menegaskan survei itu tidak memihak kepada salah satu kandidat tertentu.

Dalam survei diukur Descriptive Belief atau keyakinan yang menjadi latar belakang atau pengalaman langsung pemilih untuk memilih calon wali kota berdasar kinerja Pemerintahan Kota Bekasi. Kemudian Inferential Belief atau siapa wali kota yang paling dikenal untuk melihat seberapa kuat seorang tokoh yang diinginkan rakyat untuk menjadi wali kota

Adapun survei dilakukan pada 12 sampai dengan 27 Maret 2021 dengan sampel 600 responden di seluruh Kota Bekasi.

Jumlah sampel yang didapat 584 responden. Berdasar jumlah sampel ini, diperkirakan Confidential Interval plus minus 1,27 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Para responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden.

Survei dilakukan melalui teknik wawancara mendalam (in depth interview) dipandu dengan kategori-kategori sebagai data domain, seperti yang tercantum dalam tabel Domain dan Taxonomic Analysis.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 30 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Juga quality control secara random sebesar 60 persen responden lewat telpon. Responden yang baru selesai wawancara dilaporkan ke supervisor untuk dikonfirmasi.

Baca juga: PLN Bekasi siagakan 180 personel amankan pasokan listrik hingga Lebaran

Baca juga: Ruang terbuka hijau Kabupaten Bekasi bertambah

 

Pewarta: Fauzi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021